Asisten Administrasi Umum, Fajar Suasana sedang melihat-lihat pameran di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Selasa (6/12) malam.

Pengen Lihat Lukisan, Patung dan Furniture Khas Using? Ayo Datang ke Pameran ini

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Pameran Ampag – Ampag berupa Lukisan, Foto, Furniture Vintage suku Using, Patung, dan UMKM terbesar yang dipusatkan di Gedung Wanita Paramita Kencana, mulai dari tanggal 6 – 11 Desember 2016.

Saat dikonfirmasi Radio Bintang Tenggara, Ketua Panitia Pameran Ainur Rofik mengatakan, berbagai seniman Banyuwangi berkumpul dalam event tahunan ini. Kata dia, pameran kali ini mengangkat tema “Ampag-ampag” yang bermakna mendung menggelayut yang akan membawa hujan.

Hujan memiliki arti keberkahan pada masyarakat Banyuwangi. Dengan diadakannya kegiatan ini agar masyarkat Banyuwangi mendapat keberkahan.

Ainur Rofik mengklaim, antusias peserta dalam mengikuti ajang tahunan ini selalu bertambah. Tahun ini saja, lanjut dia, ada 126 Lukisan dari masing-masing pelukis di pamerkan.

Tidak hanya seniman lukis dari Banyuwangi, dari luar kota Banyuwangi pun ikut andil dalam pameran ini. Seperti Bali, Sidoarjo, Gresik, Surabaya, Jember, Bondowoso dan 3 pematung yang akan memamerkan karyanya.

Ainur Rofik menambahkan, untuk pemeran Fotografi ada 100 foto yang akan dipamerkan baik dari komunitas maupun individu.

“Nantinya 3 foto terbaik akan dilelang. Pesertanya juga datang dari luar daerah seperti Malang, Pasuruan, Bali, Jember,” tambahnya.

Tidak hanya pameran foto, di sela – sela pameran juga diadakan Workshop Photography yang dimulai tanggal 8-11 Desember 2016 dan terbuka untuk umum, yang akan di Mentoring langsung oleh A Rahmatulloh John “Fotografer Senior Banyuwangi” dengan tema Landscape oleh Arief. (riz/her/ren)

About

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *