Srono – Momen agustusan ternyata membawa berkah tersendiri bagi pengusaha jasa pangkas rambut yang ada di Kecamatan Srono.
Disalah satu sudut jalan raya tepatnya di pojok barat MTsN Srono arah ke Pekulo, ada sebuah tempat pangkas rambut berukuran sekitar 3 x 3 meter yang selalu ramai dikunjungi orang yang ingin tampil percaya diri dengan berbagai gaya rambut.
Lokasinya yang strategis, mudah dijangkau dan murah meriah membuat usaha jasa milik Iwo, 39, asal Dusun Krajan RT 01 RW 01, Desa Kebaman, Kecamatan Srono ini selalu dibanjiri pelanggan. Ditambah lagi harga jasa yang diberikan Iwo untuk satu kepala, baik orang dewasa maupun anak – anak juga cukup murah meriah, yakni hanya Rp 5 ribu saja.
Meskipun lokasinya di pinggir jalan, namun pendapatan usaha jasa milik pria yang khas dengan rambut klimis ini tak main main. Dalam sehari Iwo mampu melayani 20 hingga 30 kepala untuk dipangkas rambutnya.
Bahkan saat lebaran atau momen tertentu seperti bulan Agustus ini dirinya mampu melayani hingga 50 orang. Perbulan, rata – rata ia mampu mendapatkan uang sebesar Rp 6 juta, itupun sudah dikurangi dengan biaya sewa tempat usaha dan biaya listrik.
Iwo mengaku pelanggan setia usaha jasa pangkas rambut ini usianya bervariasi, mulai dari anak TK hingga para orang dewasa.
Namun khusus di Bulan Agustus ini, pelanggan terbanyak adalah anak kecil, sebab banyak sekolah yang mewajibkan siswanya untuk berpenampilan rapi saat mengikuti berbagai lomba atau kegiatan agustusan.
“Alhamdulilah disini (pangkas rambut Iwo, Red) saya sudah cocok, kebetulan juga cucu saya mau ikut lomba gerak jalan, jadi saya ajak kesini sekalian,” kata Mulyono salah seorang pelanggan.
Rata-rata para pelanggan mengaku puas dengan hasil kreatifitas dan ketrampilan Iwo dalam memangkas rambut. Namun ada pula yang kadang kurang puas, sehingga Iwo harus kembali untuk merapikannya. Meski demikian, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat, justru menjadi tantangan baginya agar lebih baik lagi dalam bekerja.
Tak salah jika setiap hari usaha jasa yang digeluti sejak tahun 2002 silam ini selalu ramai oleh pelanggan yang datang, bahkan sampai rela mengantri.
Rizki Restiawan