Wiyono Kawisodo dan sejumlah pemuda tengah berada di Monumen Pancasila di Desa Cemetuk, Kecamatan Cluring, Kamis (1/6).

Begini Cara Pemuda di Banyuwangi Peringati Hari Lahir Pancasila

Radiobintangtenggara.com, CLURING – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam komunitas Kosmik Smarabhumi Tapanrejo Muncar ngontel bareng ke monumen Pancasila yang ada di Desa Cemetuk, Kecamatan Cluring, Kamis (1/6) pagi.

Ngontel bareng ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini, Kamis 1 Juni 2017.

Menurut Wiyono Kawisodo, Koordinator Acara, kegiatan tersebut merupakan bagian dari penghormatan kepada Pancasila yang telah melahirkan ideologi yang luar biasa sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

Wiyono menjelaskan, prosesi ini diawali pada Rabu (31/5) malam dengan melakukan kirab Pancasila bersama sejumlah lintas komunitas. Diantaranya, pemuda Tapanrejo, pemuda Blok Solo Sraten, Komunitas Kesaksian, Lorong Sastra dan Karang Taruna Desa Kebaman. Mereka, membawa bendera merah putih dan patung Pancasila dengan berjalan kaki menuju ke Lapangan Tapanrejo.

Di lapangan tersebut, mereka melakukan renungan suci dengan membacakan lima sendi utama penyusun Pancasila. Lima sendi tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kirab Pancasila
Kirab Pancasila

Tidak hanya itu, setelah selesai melakukan renungan suci, mereka berjalan kembali sembari menyanyikan lagu kebangsaan menuju ke Sungai Kedung Lampah dengan maksud ziarah ke petilasan leluhur Desa Tapanrejo.

“Setelah itu kami kembali ke basecamp untuk melakukan kenduri bersama lintas agama,” tambahnya.

Lebih lanjut Wiyono menyampaikan, pemahaman terhadap Pancasila perlu terus ditingkatkan terutama bagi kalangan muda. Selain itu pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila juga perlu dihayati dan diimplementasikan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bukan tanpa alasan, sebab akhir-akhir ini persatuan bangsa Indonesia yang sudah berjalan puluhan tahun dengan berlandaskan Pancasila sedang terusik. Maka dari itu pada hari lahir Pancasila ini Wiyono mengajak untuk bersama menjaga persatuan dan kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.

“Mari bersama bergandengan tangan untuk menjaga keutuhan bangsa dari gangguan yang akan memecah belah bangsa, MERDEKA,” pekiknya.

Rizki Restiawan

About Rima Indah

Check Also

Makam korban pembunuhan siswi MI yang ada di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. (Foto. Rendra Prasetyo)

Siswi MI di Kalibaru Manis yang Ditemukan Meninggal Dunia karena Dibunuh Dimakamkan Kamis Dini Hari

Korban pembunuhan di Kalibaru yang sebelumnya sempat menjalani proses autopsi di RSUD Genteng, akhirnya dimakamkan pada Kamis, 14 November 2024, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *