Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Beberapa hari terakhir, wilayah Banyuwangi diguyur hujan deras. Bahkan sebagian kawasan disertai dengan petir dan angin kencang.
Sesuai peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, bulan November 2017 seluruh wilayah Banyuwangi memasuki musim penghujan, bahkan cenderung cuaca ekstrim.
Menanggapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, memetakan sejumlah wilayah agar masyarakat mewaspadai ancaman potensi bencana alam yang terjadi.
“Ini penting, agar masyarakat bisa waspada dan tanggap terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi,” ujar Eka Muharram, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, kepada radiobintangtenggara.com, Kamis (16/11).
Menurut Eka, potensi bencana alam di waktu musim penghujan ini adalah angin puting beliung, petir, banjir, hingga tanah longsor.
Wilayah yang berpotensi terjadi banjir, kata Eka, ada delapan kecamatan dan 28 desa, diantaranya Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, dan Pesanggaran.
“Sedangkan potensi angin puting beliung wilayah yang perlu waspada adalah kawasan dengan kontur tanah datar, mulai dari Kecamatan Glenmore, Tegalsari, Genteng, Gambiran, Cluring, Srono, Rogojampi, hingga Banyuwangi kota,” jelasnya.
Sementara kawasan yang rawan longsor merupakan wilayah yang berada di dataran tinggi.
Oleh sebab itu, BPBD menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada jika terjadi cuaca buruk. Menurut Eka, jika didekat rumah ada pohon besar yang rindang dan rantingnya banyak, bisa dirempesi.
“Atau kalau ada pohon yang kondisinya sudah lapuk bisa langsung ditebang, ini untuk antisipasi. Jadi, mari kenali ancaman di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Eka melanjutkan, jika masyarakat mengetahui wilayahnya mengalami bencana alam, seperti angin kencang, banjir atau tanah longsor bisa menghubungi kantor BPBD Banyuwangi (0333) 415 567.
Rizki Restiawan