Radiobintangtenggara.com, MUNCAR – Sepekan terakhir, pasangan suami istri Supiyanto (82) dan Tukinem (84), warga Dusun Sumberayu Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, terpakas mengungsi ke rumah warga setempat. Pasalnya, rumah mereka ambruk begitu saja. Parahnya, mereka belum tersentuh bantuan apapun dari pihak terkait.
Supiyanto mengatakan, musibah itu menimpanya seminggu yang lalu sekitar pukul 04.00 WIB subuh. Dia tidak tahu kenapa rumahnya ambruk, meski saat itu tidak ada hujan maupun angin ribut yang terjadi. Terlebih, rumahnya tersebut tergolong baru karena pernah mendapat bantuan program bedah rumah sekitar dua tahun lalu.
“Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja atap rumah saya runtuh. Padahal rumah saya ini pernah dapat bantuan bedah rumah,” katanya dengan wajah sedih, ditemui radio bintang tenggara di lokasi, Selasa (19/12/2017).
Baca Juga. Razia Cipta Kondisi, Polsek Gambiran Gelar Operasi
Dia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah yang tiba. Sebab itu dia dan istrinya harus mengungsi ke rumah warga untuk sementara waktu. Dia berharap, ada bantuan dari pemerintah yang datang, agar dia bisa kembali ke rumah satu-satunya tersebut.
Kepala Desa Sumberberas Sri Purnanik mengaku sudah mengetahui perihal kesulitan yang dialami warganya tersebut. Pihaknya sudah melakukan musyawarah internal dan kordinasi dengan pihak Kecamatan Muncar. Dalam waktu dekat, rumah Supiyanto akan segera dibangun kembali yang dananya diambilkan dari Dana Desa tahun 2018.
“Saya sudah menerima laporan perihal itu dan sudah kordinasi. Tahun 2018 akan menjadi prioritas desa untuk segera membantu pembangunan rumah korban yang akan dibarengkan dengan satu rumah warga miskin lainnya,” jelasnya.
Baca Juga. Gelar Operasi Cipta Kondisi, Satsabhara Polres Banyuwangi Jaring 45 Orang
Sri Purnanik juga membenarkan, jika rumah Supiyanto memang pernah menerima bantuan program bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Namun pihak desa saat itu hanya mengetahui saja, tidak menjadi pelaksana program. Sebab itu, dia tidak tahu menahu bagaimana kualitas pembangunannya.
“Dulu pernah mendapat bantuan program bedah rumah, tapi yang jelas bukan dari desa tapi dari Kabupaten. Dan itu kita sifatnya hanya ketempatan saja karena diminta untuk mengusulkan calon warga miskin penerima bantuan. Selanjutnya kita tidak tahu,” pungkasnya.
IRUL HAMDANI