Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Dua dari puluhan telur penyu hijau di Unit Konservasi Penyu (UKP) Sukamade Balai Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) diketahui menetas dengan kondisi tukik yang tak biasa.
Dua bayi penyu itu masing-masing memiliki dua kepala. Peristiwa langka itu sendiri diabadikan salah satu petugas UKP dengan menggunakan video seluler.
Informasi yang dirilis melalui akun youtube Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) itu menyebutkan, dua ekor tukik berkepala dua itu ditemukan Poniman Hepta Adrian, salah satu tenaga harian lepas yang bertugas di UKP Sukamade.
Saat itu Poniman sedang memonitor penetasan telur penyu hijau, pada sarang No. Reg 858 dengan total telur 63 butir yang berasal dari sektor 16.
Baca Juga. Peringati Malam Tahun Baru, Pemkab Banyuwangi Pusatkan di Enam Lokasi
Menurut Poniman, saat itu dia menemukan 48 ekor tukik menetas normal (keluar dari sarang sendiri). Saat dilakukan pembongkaran sarang ditemukan ada 2 ekor tukik berkepala dua menetas dan 13 butir telur tidak menetas.
“Sayangnya, satu dari dua tukik berkepala dua itu ditemukan sudah dalam kondisi mati,” katanya.
Sementara itu, pihak Dijten KSDAE pesimis jika tukik berkepala dua itu akan bertahan hidup bila bila dilepaskan ke pantai. Karena saat berenang atau berada di air, posisi kepala satu di atas pemukaan air dan yang satunya berada di bawah permukaan air sehingga sulit untuk bernafas.
Pihaknya meyakini fenomena langka itu bukan yang pertama. Karena sebelumnya, menurut kesaksian Wartono, salah satu petugas Balai TNMB yang dulu bertugas di Sukamade, menuturkan bahwa tukik berkepala dua pernah ditemukan sebelum terjadinya musibah tsunami 1994 yang menerjang kawasan pantai Sukamade dan Rajegwesi.
“Agustus 2017 lalu juga ditemukan tukik penyu tempayan berkepala dua di Florida,” ujarnya.
Baca Juga. Gelar Apel Pasukan, Kapolres Banyuwangi Berharap Situasi Tetap kondusif
Wartono menambahkan, Tukik Penyu Hijau (Chelonia mydas) merupakan salah satu jenis penyu yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Selain penyu hijau, di Pantai Sukamade, Balai TNMB juga menjadi habitat bagi Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivacea).
“Dalam rangka upaya pengelolaan populasi penyu di Sukamade, Balai TNMB membentuk Unit Konservasi Penyu (UKP),” kata Wartono
Kegiatan yang dilakukan UKP antara lain pengamanan dan pengamatan penyu, penetasan semi alami, pemeliharaan tukik, dan pelepasan tukik.
Penetasan semi alami yaitu penetasan telur penyu yang diambil dari pantai, kemudian dipindahkan dan ditanam kembali ke dalam sarang semi alami di UKP, dijaga dan dimonitoring hingga menetas.
IRUL HAMDANI