Radiobintangtenggara.com, GAMBIRAN – Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Banyuwangi, gencar melakukan operasi pasar. Kali ini, operasi pasar Perpadi ditempatkan di Desa Jajag Kecamatan Gambiran, Jumat (26/1/2018).
Ketua Perpadi Banyuwangi Irwan Kuswanto mengatakan, operasi pasar dimulai pukul 08.00 Wib. Ada 9 ton beras medium yang disediakan bagi pembeli kalangan menengah ke bawah. Satu kilogramnya dipatok dibawah harga beras yang saat ini tergolong tinggi.
“Beras medium kami jual Rp 9 ribu per kilogramnya. Sasarannya kalangan menengah ke bawah. Ada 9 ton yang kami bawa. Mulai kemasan 5 kg, 10 dan 25 kg,” jelasnya, ditemui disela operasi pasar persis di selatan simpang 4 Jajag.
Harga itu dipatok agar terjangkau masyarakat. Mengingat harga beras dalam beberapa Minggu terakhir tergolong mahal. Sekaligus untuk menahan laju harga beras itu sendiri. Operasi pasar itu akan terus dilakukan selama harga beras masih tinggi.
“Operasi pasar akan terus dilakukan sampai harga beras dipasaran kembali normal. Sudah kita mulai dari kawasan kota, kemudian di Genteng, Jajag. Dan akan berlanjut di tempat lain,” lanjutnya.
Kasi Ketersediaan Pangan Dinas Perikanan Kelautan dan Pangan Banyuwangi, Sujiono menambahkan, pihaknya ikut terlibat dalam operasi pasar yang digelar Perpadi Banyuwangi yang juga kerjasama dengan Bulog. Menurutnya, beras menjadi mahal karena musim panen yang mundur. Sebab itu dibutuhkan operasi pasar untuk menetralisir harga beras yang mahal dipasaran.
“Operasi pasar ini intinya untuk menetralisir harga beras yang mahal di pasaran karena musim panen yang mundur. Agar terjangkau oleh daya beli masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, saat operasi pasar di Jajag, mendapat pengawalan aparat dari Polsek dan Koramil Gambiran. Bahkan Kapolsek Gambiran AKP Ketut Redane dan Danramil Gambiran Kapten Infanteri Dahlan terjun langsung. Warga juga terlihat antusias dan antri untuk membeli beras Perpadi. Alhasil, 9 ton beras habis terjual dalam waktu tidak lama.
IRUL HAMDANI