Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Kabupaten Jember menyatakan akan terus berperang melawan penyakit difteri walaupun saat ini kasus difteri di Kabupaten ini dinyatakan menurun tiap tahunnya.
Selama enam tahun terakhir, jumlah kasus KLB Difteri terbanyak terjadi di tahun 2012 dengan jumlah mencapai 58 kasus. Kasus difteri terbanyak saat itu ada di Kecamatan Silo dan Sumberjambe.
Kepala Kesehatan Kabupaten Jember, Siti Nurul Qomariyah menerangkan, data Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menyebutkan, jumlah kematian akibat wabah difteri paling banyak terjadi di tahun 2012.
“Saat itu jumlah korban meninggal sebanyak lima orang,” katanya.
Jumlah kasus difteri dilaporkan terus menurun mulai tahun 2013 hingga sekarang. Tahun 2014 terdapat 12 kasus difteri, tahun 2015 ada 8 kasus dan di tahun 2016 ada 4 kasus. Sementara untuk tahun 2017 hanya ada 4 kasus suspect difteri, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata negatif difteri .
Pada tahun 2018 ini terhitung dari bulan Januari hingga bulan Februari ditemukan 4 suspect difteri dan setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya 2 negatif difteri dan sisanya masih menunggu hasil tes.
Nurul menerangkan, jika 2 orang yang masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut ternyata positif terjangkit difteri, Dinas Kesehatan telah mempersiapkan pengobatan dan upaya pencegahan penyebarannya.
Salah satunya melalui imunisasi yang akan di berikan kepada 685.545 anak di kabupaten Jember secara gratis. “Diharapannya di tahun 2018 ini tidak ada lagi penderita difteri di Kabupaten Jember,” ujarnya.
SUPIANIK