Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jember sejak tahun 2017 lalu hingga saat ini masih menempati urutan tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Jember Faida. Selasa (27/2).
Bupati Faida menjelaskan, hingga kini tercatat ada sekitar 40 ribu ibu hamil di Kabupaten Jember, dari jumlah tersebut 20 % diantaranya atau sekitar 8.000 ibu hamil masuk dalam kategori ibu hamil beresiko tinggi.
Baca Juga. Smart Green House Teknologi Pengontrol Kebutuhan Tanaman Secara Otomatis
Untuk itu, Bupati wanita pertama di Jember ini meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Jember melakukan sosialisasi kepada ibu hamil melalui bidan pendamping di desa.
Dengan sosialisasi tersebut pihaknya berharap bumil dapat mengetahui pengetahuan seputar kehamilan dan persalinan. “Selain itu kami juga melakukan pendampingan dengan dokter dan bidan terdekat untuk membantu proses persalinannya,” kata Faida.
Dia menerangkan bidan pendamping dan dokter untuk membantu ibu hamil dengan resiko tinggi saat ini juga sudah tersebar diseluruh wilayah kecamatan.
Baca Juga. Kabupaten Jember Jadi Tuan Rumah Festival Tari Nasional
Selain itu Pemerintah Kabupaten Jember juga telah berkomitmen untuk menekan tingginya angka AKI dan AKB di Jember dengan menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Diharapkan upaya ini dapat memperkecil adanya resiko-resiko terhadap AKI dan AKB,” ujarnya.
SUPIANIK