Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Kasus kekerasan bahkan tindak asusila terhadap anak yang terjadi di lingkungan sekolah masih kerap terjadi dewasa ini.
Kian banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak-anak tersebut membuat komunitas peduli anak Jember melakukan edukasi kepada siswa dengan mendatangi sekolah-sekolah. Mulai dari tingkat SD hingga SMP yang ada di kabupaten Jember.
Pendiri Komunitas Peduli Anak Jember, Sri Praptianingsih menjelaskan tindak kekerasan pada anak dapat terjadi dimana pun dan kapan pun tidak terkecuali di lingkugan pendidikan seperti sekolah.
“Sedangkan secara umum, biasanya kasus kekerasan di lingkungan sekolah dapat diketahui setelah korban dalam kondisi parah,” katanya.
Dalam rangka mencegah kasus tersebut, Komunitas Peduli anak Jember memberikan sosialisasi dan edukasi kepada siswa guna mencegah tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan masing-masing.
Menurut Sri, sosialisasi berupa pengarahan siswa tentang pemahaman jenis-jenis kekerasan, cara mengatasi kekerasan pada saat yang bersangkutan mengalami tindak kekearsan atau saat melihat teman yang mengalami kekerasan.
Lebih lanjut, dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammmadiyah Jember itu menerangkan, sosialisasi yang dilakukan terbagi menjadi dua sesi.
Sesi pertama pengarahan di dalam ruangan kemudian dilanjutkan dengan diskusi antar kelompok yang berjumlah sekitar tiga sampai empat orang.
Setiap kelompok didampingi satu relawan. Tujuan dari diskusi tersebut, agar para siswa dapat menceritakan pengalaman-pengalaman mereka atau mungkin tindak kekerasan yang mungkin pernah dialami sehingga terdeteksi oleh relawan.
“Untuk selanjutnya, data dari hasil diskusi tersebut akan diserahkan kepada pihak sekolah untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
SUPIANIK