Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Jember dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan. IPM sendiri merupakan sebuah indikator penting untuk mengukur keberhasilan daerah dalam membangun kualitas hidup manusia. Tiga komponen dasar pembentuk IPM adalah umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Kepala Badan Pusat Statisktik Kabupaten Jember Indriya Purwaningsih menjelaskan, IPM Jember saat ini menempati urutan ke 31 dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur. Kendati demikian peringkat ini naik 2 peringkat dibanding tahun sebelumnya.
Menurutnya, faktor kemajuan pembangunan manusia disuatu daerah dapat dilihat dari kecepatan pertumbuhan IPM setiap tahunnya. Pembangunan Manusia di Kabupaten Jember secara simultan mengalami kemajuan selama periode 2011-2017.
Dari 60,64 di tahun 2011 meningkat menjadi 64,96 pada 2017. Atau selama periode tersebut tumbuh sebesar 7,12. Rata-rata pertumbuhan IPM di Jember selama kurun waktu 2011-2017 sebesar 1,18 % pertahunya.
Komponen pembentuk IPM di Kabupaten, yakni Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH)bayi baru lahir di Kabupaten Jember memiliki peluang hidup hingga usia 68,54 tahun, meningkat 0,17 tahun dari tahun 2016.
Untuk Harapan Lama Sekolah (HLS), anak-anak usia 7 tahun di Kabupaten Jember memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,79 tahun, meningkat 0,48 tahun.
Namun demikian Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten Jember tahun 2017 masih cukup rendah yakni 6,06 tahun yang menunjukan rata-rata penduduk Kabupaten Jember usia 25 tahun keatas sebagian besar hanya mengenyam pendidikan hingga SD.
BACA JUGA : Inflasi Kabupaten Jember Di Bulan April Yang Tertinggi di Jawa Timur
Sedangkan Standar Hidup layak (SHL) yang dipresentasikan oleh pengeluaran per perkapita di tahun 2017 telah mencapai Rp8.698.000, meningkat Rp289.000 dibandingkan tahun sebelumnya.
Indriya menambahkan, dari enam Kabupaten Wilayah Timur yakni Kabupaten Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lumajang Dan Probolinggo, Indeks IPM Kabupaten Jember masih berada di bawah Kabupaten Banyuwangi dengan IPM sebesar 69,64 dan.
Kendati demikian indeks IPM untuk enam wilayah kabupaten di Tapal Kuda tersebut masih berada pada kategori sedang karena masih dibawah angka 70.
SUPIANIK