Radiobintangtenggara.com, Jember – Penggalian potensi desa di masing-masing daerah mulai digalakkan, hal ini bertujuan untuk peningkatan desa yang lebih mandiri dan mampu memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu upaya yang perlu tingkatkan yakni dengan memaksimalkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispemasdes) Eko Heru Sunarso mengatakan, Dispemasdes bersama dengan Inspektorat Jember sedang melakukan proses monitoring terkait dengan padat karya dan BUMDes.
Ia menerangkan, proses monitoring dari 226 desa di Jember secara legal formal kelembagaan sudah 100 persen selesai dilakukan. Namun permasalahannya yang saat ini dihadapi adalah dana penyertaan modal, selain itu juga terkait pengembangan unit usaha.
Permasalahan tersebut seharusnya bisa diatasi dengan Pemerintah Desa melakukan Musyawarah Desa (Musdes) yang hasilnya nanti akan masuk dalam APBDes.
Menurut Heru, pihaknya juga mengerahkan Pendamping Desa untuk membatu proses administrasi birokrasinya sehingga sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan tentang BUMDes.
Heru menjelaskan, BUMDes bisa berkembang jika didukung komitmen dari Pemerintah Desa dan pihak lainnya. Karena BUMDes sendiri bisa menjadi penunjang PAD dengan potensi yang ada di desa.
Unit usaha yang banyak diminati mayarakat menurut Heru, yakni sektor peternakan, pertokoan dan pertanian. Sampai saat ini dari 226 desa, hanya ada 10 desa yang BUMDesnya siap bersaing seperti di Desa Kemiri Kecamatan panti, Desa Grenden Kecanatan Puger dan Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari.
SUPIANIK