Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi mengumumkan adanya penambahan tujuh pasien Covid-19 yang positif. Sehingga, saat ini, total ada 20 kasus Covid-19 di Banyuwangi, di mana 5 orang sembuh, 14 orang perawatan, dan 1 orang meninggal.
Widji Lestariono, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, menyampaikan adanya penambahan satu pasien Covid-19 yang positif merupakan hasil dari rapit test yang dilaksanakan secara gratis oleh Pelindo III.
” Hari ini ada hasil 16 swab yang dikirim ke Kabupaten Banyuwangi. Hasilnya 7 dinyatakan positif COVID-19 dan 9 dinyatakan negatif hasil uji swab-nya,” kata Rio saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara. Sabtu, (13/06).
Dijelaskan Rio, enam orang yang hari ini positif terinfeksi corona merupakan hasil dari pelaksanaan rapid test massal yang digelar PT Pelindo III di Banyuwangi pada 2- 5 Juni 2020. Rapid test gratis tersebut diikuti 3.000 warga Banyuwangi, termasuk ABK, nelayan, dan peserta umum yang akan berangkat ke Bali.
“Pada saat hari ketiga pelaksanaan yang diikuti 2.300 orang lebih, saat itu ditemukan lima orang yang hasilnya reaktif. Hari berikutnya juga ditemukan warga yang reaktif. Lalu kepada mereka kami uji swab. Dan hasilnya, hari ini dinyatakan enam orang yang pernah mengikuti rapid test oleh Pelindo dinyatakan positif,” beber Rio.
Rio lalu merinci pasien positif terbaru. Yakni empat orang ABK dari KMP yang beroperasi di Selat Bali, dan tiga orang karyawan. “ABK ini bekerja di satu kapal penumpang yang sama. Mereka ada yang berasal dari kecamatan Banyuwangi, Wongsorejo, dan Kalipuro,” kata Rio.
“Berikut tiga lainnya karyawati PT. Pupuk Kaltim yang tercatat sebagai warga Kecamatan kota sebagai pasien 18, lalu karyawan swasta asal Srono sebagai pasien 19. Sementara pasien 20 adalah karyawan Akademi Penerbangan Indonesia ber-KTP Tangerang. Selama di Banyuwangi tinggal di Sukowidi Ketapang,” imbuhnya.
Rio mengungkapkan bahwa ketujuh orang tersebut kondisi umumnya secara klinis bisa dibilang baik. Sehingga mereka dapat dikatakan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Sudah ada yang dirawat di rumah sakit. Sementara yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah, akan segera kami isolasi di rumah sakit untuk dirawat lebih lanjut, dan segera diambil swabnya untuk melihat perkembangannya,” jelasnya.
Rio menambahkan, terkait semakin banyaknya jumlah orang yang tertular COVID-19, warga diimbau untuk tertib dalam menjalankan instruksi pemerintah dengan menjalankan physical distancing, serta berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari meliputi cuci tangan pakai sabun, etika batuk yang benar, makan yang bergizi dan selalu menggunakan masker. Jauhi kerumunan, bila tidak penting sekali, sementara jangan berpergian luar kota. Itu kuncinya,” pungkas Rio. (*)
Fareh Hariyanto