Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Uji coba pembukaan destinasi wisata saat gagasan kenormalan baru diwacanakan di Banyuwangi tampaknya menjadi angin segar bagi geliat ekonomi masyarakat. MY Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang menggelar simulasi penerapan kebiasaan baru di destinasi wisata menyambut baik hal tersebut.
“Sebanyak 10 destinasi wisata mulai melakukan uji coba pembukaan destinasi memberlakukan standar Protokol Kesehatan COVID-19 untuk menyambut era kenormalan baru,” kata Bram saat mengudara di FM 95.6 Bintang Tenggara. Senin, (15/06).
Menurut Bram, sepuluh destinasi wisata itu di antaranya Kawah Ijen, Bangsring Underwater (BUNDER), Grand Watu Dodol (GWD), Agro Wisata Tamansuruh (AWT), Taman gandrung Terakota, Pantai Cacalan, Pantai Pulau Merah, Hutan De Djawatan, Pantai Mustika , dan Taman Nasional Alas Purwo.
Simulasi dilakukan untuk mengecek kesiapan destinasi pariwisata dalam menyambut kenormalan baru ke depan. Apa-apa yang kurang, apa yang belum dilengkapi, semua diujicobakan. Hal itu agar saatnya dibuka nanti, wisata yang aman, sehat, bersih menjadi standar semuanya.
“Meskipun diakui ada beberapa destinasi wisata yang belum siap hingga saat ini seperti Kawah Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo,” ujarnya.
Bram mengaku jika simulasi penerapan kenormalan baru di sejumlah destinasi wisata ini dilakukan secara bertahap kepada sejumlah pelaku wisata. Untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik oleh pelaku usaha, Pemkab Banyuwangi akan menerbitkan sertifikat Sesuai Protokol Kesehatan bagi pengelola yang patuh.
Sertifikat ini sekaligus sebagai syarat usaha bisa beroperasi. Lebih lanjut Bram menjelaskan bahwa ada 10 destinasi percontohan dalam penerapan kenormalan baru di Banyuwangi. Simulasi tersebut dilakukan 15 – 21 Juni, sejumlah protokol di destinasi yang menjadi perhatian antara lain pembatasan jumlah pengunjung.
“Menjaga jarak pengunjung, penyemprotan disinfektan rutin, dan pemberlakukan wajib menggunakan masker di tempat wisata tentu jadi prioritas,” tambahnya.
Terakhir, wisatawan yang masuk juga akan diukur suhu tubuhnya, pengunjung di atas 50 tahun dibatasi. Selain itu, semua petugas wajib pakai face shield dan masker. Pihaknya juga sudah membentuk tim verifikasi yang akan mengecek kesiapan destinasi wisata. Apabila standar protokol covid-19 sudah dijalankan, sesuai cek list di lembar verifikasi, maka akan dipasang stiker layak dibuka.
Fareh Hariyanto