Radiobintangtenggara.com, SRONO – Pandemi Covid -19 membuat sejumlah pekerja seni di Kabupaten Banyuwangi kehilangan mata pencaharian. Mereka kini praktis tidak bisa bekerja akibat ketidakjelasan situasi. Yayuk Sulistiani, Pimpinan Sanggar Janger Sri Budoyo Pangestu Srono Banyuwangi mengatakan, seluruh pendapatan seniman panggung berasal dari panggung.
Namun sejak adanya pandemi, hampir sebagian besar para seniman panggung di Banyuwangi kehilangan pendapatan. Menurut Yayuk pekerja seni Janger di Banyuwangi hidup dari panggung ke panggung. 90 persen pendapatannya didapat di atas panggung.
“Jadi kami mohon kejelasan kenormalan baru di Banyuwangi,” katanya saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara. Rabu, (08/07).
Yayuk meminta pemerintah menjelaskan kebijakan kenormalan baru yang akan diambil. Ia berharap kebijakan kenormalan baru tetap bisa memberi celah bagi pekerja seni untuk bekerja. Selain itu, ia juga meminta, kejelasan dan kepastian soal kapan diperbolehkan menggelar acara lagi.
Sebab, pekerja seni tradisi khawatir jika tidak ada aturan jelas terkait kenormalan baru bagi pekerja seni. Saat menggelar acara akan dibubarkan oleh petugas saat acara hiburan berlangsung. Meski sudah ada upaya untuk kenormalan baru di Banyuwangi namun peruntukan untuk pekerja seni masih belum terlihat.
“Meski ada puluhan pekerja seni yang mandapat bantuan sosial, tetap saja tidak bisa menjangkau keseluruhan pekerja seni,” ujarnya.
Fareh Hariyanto