Dampak PPKM, Masyarakat Tebus Gadainya Di Pegadaian Untuk Di Jual.

Radiobintangtenggara.com, Banyuwangi – Akhir akhir ini banyak masyarakat Banyuwangi, menebus gadai mereka terutama emas, untuk dijual kembali, demi mencukupi kebutuhan hidup hal tersebut di ungkapkan langsung oleh kepala pegadaian Banyuwangi Agus Sulton pada, Rabu (25/08/2021)

Agus Suloton mengatakan, saat ini tren gadai untuk masyarakat Banyuwangi menurun, penurunan tren tersebut dilatarbelakangi karena, saat ini banyak dari nasabahnya malah menebus barang-barang yang telah digadaikan, ketimbang menggadaikannya.

Masih Agus, hal tersebut diperkirakan karena saat ini musim pandemi dan banyak dari mereka yang terdampak akibat beberapa usahanya tutup, hingga tidak mendapatkan pekerjaan lagi, “karena tidak ada pemasukan, dan banyak toko-toko yang tutup hingga tidak mendapatkan pekerjaan jadi banyak yang nebus barangnya untuk dijual” ujarnya.

Menurunnya penyaluran kredit oleh pihak Pegadaian Banyuwangi ini dimalai sejak 3 bulan terakhir sejak awal-awal diterapkannya pemberlakua Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebelumnya saat awal-awal adanya pandemi pihak Pegadaian bahkan tidak terpengaruh sama sekali,

Saat ini Pegadaian Banyuwangi mencatat, telah mengalami penurunan penyaluran kredit sebesar 5 persen, “jadi saat ini tren gadai turun” ujar agus.

Mengenai barang yang sering di tebus oleh masyarakat Banyuwangi adalah emas, pasalya hampir 90 persen barang yang di gadaikan di Pegadaian Banyuwangi tersebut merupakan logam mulia atau emas.

Jurnali: Andika Yoga

About M Handoyo

Check Also

Modus Pura Pura Cari Kosan, Pasutri Bawa Kabur Motor Penguhuni Kos di Gambiran

Nasib Naas menimpa mahasiswa asal Gambiran Ridwal Maulana 21, motor miliknya di bawa kabur orang tidak dikenal pada Kamis 20 Juni 2024 sore. Kejadian tersebut terjadi di tempat kos desa Wringinagung, Gambiran Banyuwangi. AKP Badrodin Hidayat Kapolsek Gambiran menyampaikan, awalnya, Kamis 20 Juni 2024, sekitar pukul 16.00 wib, suami istri (Pelaku) yang tidak dikenal dan mengaku berasal dari Karang Anyar Jateng dengan mengendarai sepeda motor datang ke kos kosan milik PAK SUROSO".

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *