BINTANGTENGGARA.NET, TEGALSARI – Sebuah kandang ayam di Desa/Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, terbakar pada Selasa, 16 Juli 2024 dini hari.
Kebakaran tersebut mengakibatkan kerugian yang diperkirakan mencapai hampir Rp 1 miliar imbas dari parahnya api yang mejelar di seluruh bangunan kandang.
Salam Bikwanto, Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banyuwangi membenarkan hal itu saat mengudara di FM 95,6 BINTANG TENGGARA.
Ia menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di lahan milik Kepala Desa Tegalsari, Boniran dimana usahanya merupakan milik Kelompok Masyarakat Desa Tegalsari.
“Kebakarannya terjadi sekitar pukul 02.00 WIB,” kata Salam.
Menurut Salam kandang ayam yang terbakar berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi dan berisi 12 ribu ayam usia siap panen.
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik, yang kemudian menyulut api di kandang yang sebagian besar terbuat dari barang-barang mudah terbakar.
“Diduga api berawal dari korsleting listrik. Karena media kandang terbuat dari bambu dan alasnya sekam padi, maka api cepat menjalar ke seluruh bagian kandang,” jelas Salam.
Pemilik yang mengetahui kandang ayamnya terbakar segera menghubungi petugas pemadam kebakaran. Petugas dari Sektor Bangorejo diterjunkan untuk mengatasi musibah tersebut.
“Butuh waktu sekitar 30 menit bagi tim untuk tiba ke lokasi kebakaran. Setelah tiba, tim langsung bergerak menjinakkan Si Jago Merah,” tambahnya.
Dua unit mobil pemadam dan dua unit penyuplai air dikirim ke lokasi. Proses pemadaman dan pendinginan memakan waktu sekitar 3,5 jam.
Petugas berjibaku agar tidak seluruh bagian kandang dan ayam yang ada di dalamnya terbakar. Namun, hampir seluruh bagian kandang yang terbuat dari bahan mudah terbakar hangus.
Hingga hanya menyisakan tiang-tiang yang terbuat dari beton. Bahkan dari 12 ribu ayam, hanya sekitar seribu ekor yang bisa diselamatkan.
“Total kerugian diperkirakan sekitar Rp 920 juta. Rinciannya, kerugian untuk kandang ditaksir sekitar Rp 500 juta dan kerugian untuk ayam sekitar Rp 420 juta,” terang Salam.
Kebakaran itu menjadi peringatan penting bagi pemilik usaha ternak untuk lebih memperhatikan keamanan instalasi listrik.
Serta bahan bangunan yang digunakan agar tidak mudah terbakar, demi mencegah terjadinya musibah serupa di masa mendatang. (RBT/Far)