Sepeda milik korban berinisial M (63), ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa Desa Kedayunan. (Foto. Istimewa)
Sepeda milik korban berinisial M (63), ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa Desa Kedayunan. (Foto. Istimewa)

Sempat Dicari oleh Keluarga, Warga Desa Dadapan Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Kelapa Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat

BINTENGTENGGARA.NET, Kabat – Seorang warga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, berinisial M (63), ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa Desa Kedayunan pada Selasa, 7 Januari 2025 malam.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui setelah M tidak kembali ke rumahnya pada siang hari setelah berangkat bekerja sebagai buruh di kebun kelapa.

AKP Kusmin, Kapolsek Kabat saat dikonfirmasi Bintang Tenggara mengatakan jika korban pada Selasa, 7 Januari 2025 pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB berpamitan untuk membantu bekerja di kebun kelapa.

Biasanya, korban pulang pada siang hari, namun hingga sore hari bahkan hingga waktu Isya, korban belum juga kembali.

Kusmin menuturkan jika keponakan korban yang khawatir tidak melihat M pulang, bersama warga setempat kemudian melakukan pencarian di kebun kelapa tempat korban bekerja.

Mereka hanya menemukan sepeda onthel milik korban yang digunakan untuk mengangkut kelapa saat di kebun.

Pencarian kemudian dilanjutkan, dan sekitar tengah kebun kelapa, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi setengah telungkup dengan posisi tubuh menghadap ke kiri.

Setelah diperiksa, korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan luka lebam di bagian kepala dan muka sebelah kiri, serta hidung mengeluarkan darah yang sudah kering.

Diperkirakan, korban sudah meninggal lebih dari dua jam.  Usai dilaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP), korban dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan visum et repertum mayat.

Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Luka lebam di kepala diduga akibat jatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian sekitar 8 hingga 10 meter.

Pihak keluarga korban telah mengikhlaskan kepergian M dan menganggap peristiwa ini sebagai takdir dari Allah SWT.

Mereka juga menolak untuk dilakukan otopsi dan menguatkannya dengan surat pernyataan dari keluarga.

Jenazah korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai dengan prosedur agamanya. (RBT/Far)

About Bintang Tenggara

Check Also

Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini dilaporkan merebak di China, kini telah ditemukan di Indonesia. (Foto. Laman Kemenkes RI)

Virus HMPV yang Sebelumnya Ramai di China, Baru-baru Ini Ditemukan di Indonesia: Menkes Imbau Masyarakat Tidak Panik

BINTANGTENGGARA.NET, Jakarta – Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini dilaporkan merebak di China, kini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *