dr. Siti Asiah Anggraeni, Direktur RSUD Genteng bersama keluarga ibu hamil warga Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. (Foto. Istimewa)
dr. Siti Asiah Anggraeni, Direktur RSUD Genteng bersama keluarga ibu hamil warga Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. (Foto. Istimewa)

Kondisi Ibu Hamil dan Sang Bayi dari Dusun Sukamade yang Sempat Ditandu Melintasi Sungai, Berangsur Membaik di RSUD Genteng

BINTANGTENGGARA.NET, Pesanggaran – Eliswatin, seorang ibu hamil warga Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, yang sempat ditandu melintasi sungai untuk dirujuk ke RSUD Genteng, kini kondisinya berangsur membaik.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Siti Asiah Anggraeni, Direktur RSUD Genteng, saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara pada Senin, 13 Januari 2025.

Menurut dr. Asiah, Eliswatin (25) dan bayi laki-lakinya yang baru dilahirkan kini sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Genteng.

Sebelumnya keadaan ibu dua anak tersebut sempat melemah setelah pengeluaran uri (ari-ari) dari tubuhnya yang dilakukan oleh bidan Puskesmas Sumberagung.

Setelahnya, Puskesmas Sumberagung merujuk Eliswatin ke RSUD Genteng untuk penanganan lebih lanjut.

“Alhamdulillah, kondisi ibu dan bayi terus menunjukkan perbaikan setelah ditangani oleh tim medis kami,” ujar dr. Asiah.

Meski demikian, dia menjelaskan bahwa kadar hemoglobin (Hb) Eliswatin yang sebelumnya tergolong rendah kini berangsur normal.

Sebab secara simultan tim medis melakukan transfusi darah untuk meningkatkan kembali Hb pasien tersebut.

Pada hari pertama, transfusi darah yang dilakukan membutuhkan dua kantong darah, sementara pada hari kedua juga dilakukan transfusi darah lanjutan.

Lebih lanjut, dr. Asiah menjelaskan bahwa kondisi Eliswatin sebelumnya mengalami retensi plasenta, yaitu kondisi ketika ari-ari tidak bisa keluar lebih dari 30 menit setelah proses kelahiran.

Kondisi tersebut jika dilihat dari kacamata medis sangat berisiko bagi ibu dan bayi, sehingga perlu penanganan cepat dan tepat dari petugas medis.

“Retensi plasenta ini merupakan kondisi yang cukup berbahaya dan memerlukan penanganan segera. Untungnya, kami dapat segera menangani dan memberikan perawatan yang diperlukan,” terang dr. Asiah.

Kini, setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Genteng, Eliswatin dan bayi laki-lakinya menunjukkan perkembangan positif dan diharapkan dapat segera pulih sepenuhnya.  (RBT/Far)

About Fareh Hariyanto

Check Also

Tangkal HOAKS dan Ujaran Kebencian, Banyuwangi Gelar FGD dan Deklarasi Dunia Digital Sehat

Bertempat di Aston Hotel Banyuwangi, Jum’at (13/6/2025) Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Membendung …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *