BINTANGTENGGARA.NET, Jember — Sebuah aksi perundungan yang melibatkan seorang siswa SMA terhadap siswa SD baru-baru ini terjadi hingga viral di media sosial.
Kejadian itu menyebabkan korban, seorang anak kelas 6 SD berusia 12 tahun, tidak sadarkan diri selama dua hari berturut-turut.
Insiden tersebut menimbulkan keresahan, setelah pihak keluarga korban mengungkapkan kronologi peristiwa yang mengerikan itu dan meminta keadilan.
Yuli Artika, warga Semboro Jember yang merupakan saudara korban saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara pada Selasa, 21 Januari 2025 mengungkapkan hal itu.
Kronologi bermula ketika korban, seorang siswa kelas 6 SD bermain dengan seorang siswa SMA paa Minggu, 19 Januari 2025.
Kuat dugaan, korban Mereka kemudian diajak keluar untuk bermain dan korban dicekoki dengan minuman yang diduga mengandung alkohol, sehingga membuatnya teler dan tidak sadarkan diri.
Tika mengatakan saat itu terduga pelaku panik, salah satu oknum siswa SMA membawa korban menuju lokasi air terjun dengan tujuan untuk mencoba menyadarkannya.
Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil, dan korban masih berada dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Menurut Tika berdasarkan dari keterangan terduga pelaku, korban lalu di bawa ke sebuah lapangan, di mana korban diinjak-injak seperti yang terlihat dalam sebuah video yang beredar.
Setelah itu, oknum tersebut membawanya ke saluran air dan korban akhirnya ditemukan oleh ibunya dalam keadaan mengigil.
Korban segera dilarikan ke Puskesmas oleh ibunya untuk mendapatkan pertolongan pertama berupa infus dan oksigen.
Setelah menjalani perawatan intensif, korban akhirnya kembali siuman pada Senin 20 Januari 2025 malam, namun selama proses tersebut, korban selalu mengigau dengan menyebut almarhum ayahnya.
Namun, hal yang sangat disayangkan adalah ketika aksi tersebut direkam dan salah satu pelaku dalam video tersebut dengan tidak pantas mengucapkan kalimat.
“Kobur bik pak’en lah nyaman (kubur sama ayahnya enak),” kata terduga pelaku dalam video yang viral di media sosial.
Pihak keluarga korban kini menuntut agar pihak kepolisian segera menangani kasus itu dan memberikan keadilan bagi anak mereka. (RBT/Far)