Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur memilih Stadion Ketonggo di Ngawi sebagai lokasi pertandingan semifinal Liga 4 Jawa Timur. (Foto. Istimewa)
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur memilih Stadion Ketonggo di Ngawi sebagai lokasi pertandingan semifinal Liga 4 Jawa Timur. (Foto. Istimewa)

Kontroversi Pemilihan Stadion Semifinal Liga 4 Jawa Timur, Stadion Ketonggo Ngawi Dipilih: Fasilitas dan Keamanan Pertandingan Dipertanyakan

BINTANGTENGGARA.NET, Banyuwangi – Kabar mengejutkan datang dari proses pemilihan stadion semifinal Liga 4 Jawa Timur 2025.

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur memilih Stadion Ketonggo di Ngawi sebagai lokasi pertandingan semifinal, meskipun kondisinya jauh dari kata ideal.

Stadion itu bahkan tidak dilengkapi fasilitas lampu, menimbulkan pertanyaan besar terkait standar yang diterapkan oleh Asprov PSSI Jatim.

Keputusan itu menuai sorotan tajam dari berbagai pihak, terutama karena Stadion Diponegoro di Banyuwangi sebenarnya memiliki fasilitas yang lebih memadai.

Sebab Stadion Diponegoro dilengkapi dengan fasilitas lampu, yang memungkinkan pertandingan digelar pada malam hari.

Sementara itu, Stadion Ketonggo Ngawi dinilai tidak memenuhi standar minimal untuk pertandingan semifinal, apalagi jika pertandingan berpotensi digelar malam hari.

Bahkan di media sosial sempat viral laga antara Persinga Ngawi dan Arek Arema Indonesia di Stadion Ketonggo, Ngawi yang diwarnai kericuhan.

Capo Suporter Squadra Lasblang, Azwar Anas, mengaku tidak memahami pertimbangan Asprov PSSI Jatim memilih Ngawi sebagai tuan rumah semifinal.

Menurutnya, Banyuwangi seharusnya menjadi pilihan yang lebih logis mengingat fasilitas yang memadai dan animo penonton yang tinggi.

“Di laga terakhir, bahkan 3.000-an penonton hadir ke Stadion Diponegoro. Ini menunjukkan antusiasme yang besar dari masyarakat Banyuwangi,” ujar Anas.

Anas menduga ada indikasi upaya untuk mengarahkan tim tertentu menjadi juara di Liga 4 Jawa Timur yang sudah masuk babak semifinal.

Dia juga menyoroti denda sebesar Rp 45 juta yang diterima Persewangi Banyuwangi, yang menurutnya bisa menjadi tanda adanya campur tangan pihak tertentu.

“Kita tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan PSSI Jatim memilih Ngawi, tapi jika dugaan itu benar, berarti ada indikasi (mafia bola),” tegas Anas.

Meski merasa dikucilkan, Anas menegaskan bahwa suporter Persewangi Banyuwangi akan terus memberikan dukungan penuh kepada tim kebanggaan mereka.

“Target kita terus mengawal Persewangi, terutama di putaran nasional. Suporter akan terus memberikan dukungan, di manapun Persewangi bermain,” kata Anas.

Sekedar informasi Pemilihan Stadion Ketonggo Ngawi sebagai tuan rumah semifinal Liga 4 Jatim 2025 menimbulkan banyak pertanyaan.

Apakah keputusan tersebut murni berdasarkan pertimbangan teknis, atau ada faktor lain yang mempengaruhi?

Masyarakat dan pecinta sepak bola Jawa Timur menunggu penjelasan transparan dari Asprov PSSI Jatim terkait keputusan itu. (RBT/Far)

About Fareh Hariyanto

Check Also

Tambahan SPPG untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah pusat di Banyuwangi. (Foto. Istimewa)

Cakupan Program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi Semakin Meluas dengan SPPG Baru di Kecamatan Kota Banyuwangi dan Sempu

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyuwangi semakin meluas dengan beroperasinya dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *