BINTANGTENGGARA.NET, Banyuwangi – Konsistensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam melahirkan inovasi di berbagai sektor menarik perhatian kalangan akademisi.
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kini tengah mengkaji Banyuwangi sebagai model pembangunan daerah berbasis inovasi.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM, Wawan Masúdi, menyatakan ketertarikannya terhadap Banyuwangi saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Menurut Wawan, Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang konsisten menggeber inovasi.
UGM tertarik untuk melakukan pendokumentasian dan analisis tentang berbagai inovasi yang diproduksi Pemkab Banyuwangi.
“Kami sangat tertarik bagaimana inovasi terus dilakukan Banyuwangi. Kami akan merancang pendokumentasian inovasi yang ada, sekaligus melakukan analisis bagaimana bisa konsisten terus melakukan inovasi. Harapannya ini akan menjadi inspirasi bagi daerah lain, maupun inspirasi keseluruhan secara nasional,” ujar Wawan.
Bupati Ipuk menyampaikan bahwa inovasi telah menjadi budaya di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Inovasi dibutuhkan untuk mempercepat pelayanan dan mengatasi berbagai permasalahan.
“Inovasi menjadi ruh di pemerintahan kami. Internalisasi inovasi telah berlangsung lebih dari 10 tahun dan terus kami pacu hingga saat ini, sehingga inovasi telah menjadi budaya kerja kami,” jelas Ipuk.
Banyuwangi sendiri selama enam tahun terakhir telah menjadi kabupaten terinovatif di Indonesia sejak tahun 2018, yang dinilai langsung oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Inovasi yang kami buat bukan hanya sekadar gaya-gayaan, namun bagaimana inovasi program itu harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Setiap inovasi yang dibuat, selalu kami telaah dan evaluasi, apa dampaknya bagi masyarakat banyak,” tutup Ipuk. (RBT/Far)