BINTANGTENGGARA.NET, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.
Saat libur panjang awal Mei 2025 lalu, jalur kereta api menuju Banyuwangi tercatat masuk tiga besar rute terpadat secara nasional.
Fenomena ini mendorong Pemkab Banyuwangi bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjalin kolaborasi strategis guna meningkatkan kunjungan wisatawan melalui moda transportasi kereta api.
Langkah kolaboratif itu dibahas dalam pertemuan antara jajaran Pemkab Banyuwangi dan Direksi PT KAI di Jakarta, Rabu 21 Mei 2025.
Hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, didampingi jajaran direksi antara lain Managing Director of Commerce Hadis Surya Palapa.
Plt. Direktur Utama KAI Services Ririn Widi Astutik, Direktur Consumer Business Lies Permana Lestari, serta pejabat lainnya.
Perwakilan dari pihak Pemkab Banyuwangi hadir langsung Wakil Bupati Mujiono bersama sejumlah pejabat terkait. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengikuti secara daring.
Dirut PT KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan kekagumannya atas kemajuan pariwisata Banyuwangi yang kini semakin diminati.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi perkembangan Banyuwangi yang begitu pesat. Banyuwangi sangat menginspirasi. Kami siap berkolaborasi untuk meningkatkan penumpang ke Banyuwangi,” ujarnya.
Nantinya dalam waktu dekat, PT KAI bersama Pemkab Banyuwangi akan menggelar berbagai atraksi yang melibatkan UMKM lokal, guna mendorong peningkatan kunjungan wisata sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Karena prinsip kami adalah Hidup dan Menghidupkan,” tegas Didiek.
Menurut Didiek kolaborasi tersebut juga mencakup penguatan sistem transportasi yang terintegrasi menyeluruh.
“Transportasi tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan pemerintah daerah penting untuk membangun konektivitas yang lebih baik,” imbuh Didiek.
Tak hanya itu, PT KAI juga akan kembali merevitalisasi sejumlah stasiun di Banyuwangi, termasuk Stasiun Ketapang dan Stasiun Kalisetail.
Seperti revitalisasi Stasiun Banyuwangi Kota sebelumnya, pengembangan kali ini juga akan mengusung arsitektur bernafaskan budaya Osing dan konsep ramah lingkungan, yang menjadi ciri khas Banyuwangi.
“Kami senang dengan ide-ide Banyuwangi, di mana ruang publik mengangkat arsitektur lokal dan berkonsep hijau. Ini akan kami terapkan di stasiun yang kami pugar kelak,” tutur Didiek.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi komitmen PT KAI dalam mendukung pengembangan pariwisata daerah.
“Transportasi publik kini tidak hanya sekedar tempat naik turun penumpang. Tapi juga ruang publik yang bisa menghidupkan aktivitas ekonomi dan budaya masyarakat,” kata Ipuk.
Ia menambahkan, kolaborasi tersebut akan memperkuat identitas lokal Kabupaten Banyuwangi di mata wisatawan.
“Ketika orang tiba di Banyuwangi dengan kereta, mereka langsung bisa merasakan suasana lokal—baik dari desain stasiun, sajian kuliner, hingga kebudayaan yang ditampilkan. Ini yang akan membuat pengalaman wisata semakin berkesan,” tutup Ipuk. (RBT/Far)