Sebagai upaya penanganan kedaruratan dan pengentasan kemiskinan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) berupaya memaksimalkan kinerja Tim Sniper Inklusi Kabupaten Banyuwangi yang sudah terbentuk.
Henik Setyorini, AP, M.Si kepala Dinsos dan PPKB Banyuwangi mengatakan tim ini dibentuk sebagai wadah intervensi bagi masyarakat PPKS dengan sasaran 12 kategori. Sedangkan komposisi tim ini langsung di bawah kendali Dinsos dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta stakeholder yang mempunyai tujuan sama seperti BAZNAS, Tagana, PKH, TKSK, PSM dan Nurul Hayat dan lain lain “korban bencana dan eks warga binaan lapas juga masuk sasaran kita,” kata Henik.
Selain itu, pemerintah berharap dengan terbentuknya Tim Sniper Inklusi ini ada kolaborasi yang baik untuk bersama bisa mengurangi angka kemiskinan serta menggeser konsep pemberian bantuan kepada masyarakat menjadi pemberdayaan baik yang bersumber dari anggaran pemerintah, lembaga ataupun swasta “kita punya sistem UGDK yang bisa melihat dan memonev warga Banyuwangi sudah mendapatkan bantuan atau belum,” tambah Henik.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Banyuwangi Rizky Alfian mengatakan konsep yang ditawarkan dinas sosial sangat bagus apalagi bisa dijalankan secara Paripurna di lapangan “merubah mindset dari pemberian ikan ke pemberdayaan dilapangan butuh proses, harus saling menyadari tugas dan job disk masing masing,” tegasnya.
Sebelumnya pernah ada tim FORKOMTASKIN yang mempunyai tujuan yang sama, namun lemahnya monitoring dan evaluasi program ini tidak berjalan optimal. (Rij/Amb)