BANYUWANGI, RBT – Tiga pelajar SMA Negeri di Kabupaten Banyuwangi diduga menjadi korban pengeroyokan dari kakak kelasnya. Dua korban merupakan pelajar kelas 11, sedangkan satu korban lagi masih duduk dibangku kelas 10 sekolah yang sama. Akibat perbuatan itu, korban mengalami luka lebam pada mata kiri, kepala dan keluar darah pada hidungnya.
Atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut, orang tua korban tidak terima dan melaporkan kasus itu ke Polresta Banyuwangi pada Rabu dini hari (30/7/2025). Moch. Ihrom, salah satu orang tua korban menjelaskan pengeroyokan yang menimpa anaknya terjadi pada Selasa 29 Juli sekitar jam 3 sore, saat anaknya pulang sekolah mampir di salah satu warung yang berada di Jalan Teratai Kelurahan Banjarsari.
Di warung tersebut, korban membeli rokok eceran, namun tiba tiba ada kakak kelas yang menghampiri dan langsung marah melihat korban merokok dengan memakai seragam sekolah. “Tak hanya marah marah, anak saya langsung dipukul dua sampai tiga kali di bagian mata dan kepala,” ungkapnya.
Parahnya tidak berhenti disitu, merasa kurang puas memukul korban di warung selanjutnya pelaku menggiring korban menuju rel kereta api yang lokasinya di lingkungan Watubuncul. Sampai di lokasi yang sepi tersebut, pelaku memanggil 10 orang temannya untuk beramai ramai mengeroyok korban, “disana ada satu adik kelas yang juga dipukul jadi jumlahnya tiga” terangnya.
Kasus pengeroyokan ini telah dilaporkan ke Unit Pidana Umum (Pidum) Polresta Banyuwangi. Langkah itu terpaksa dilakukan orang tua korban karena luka yang dialami anaknya parah dan kasus bullying ini tidak terjadi lagi di sekolah yang notabene favorit di Banyuwangi. Hingga berita ini ditayangkan, pihak sekolah belum bisa memberikan penjelasan mengenai kejadian tersebut. (Rij/Asr)