Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi 
Related Articles
BANYUWANGI, RBT – Kasus bullying disertai pengeroyokan yang dialami 3 pelajar SMA Negeri di Kebupaten Banyuwangi oleh seniornya menuai keprihatinan dari masyarakat dan menjadi sorotan komisi IV DPRD Banyuwangi yang membidangi pendidikan.
Dikonfirmasi jurnalis Bintang Tenggara, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banyuwangi Patemo mengatakan kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak. Ia berharap kepada pihak sekolah segera melakukan komunikasi dengan komite untuk mengetahui kronologi dan bagaimana interaksi yang terjadi antara pelajar di sekolah. “Sebelum jauh ke ranah hukum harus selesai di sekolah, itu yang dilakukan,” ungkapnya.
DPRD juga menghimbau pihak sekolah bergerak cepat menyelesaikan masalah bullying ini, dengan memanggil semua pihak yang terlibat baik dari keluarga korban ataupun pelaku. Ia berharap kasus ini tidak hanya tuntas, tetapi juga menghasilkan langkah preventif yang nyata untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. “Kepala sekolah harus tanggap,” tegas politisi PDIP ini.
Hal senada juga diungkapkan wakil ketua DPRD Banyuwangi Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah yang merasa prihatin mengenai kasus pengeroyokan yang menimpa pelajar di SMA Negeri yang terkenal bagus dan favorit tersebut. Menurutnya, bukan hanya sekolah tapi orang tua pelaku harus ikut bertanggung jawab memberikan pengobatan sampai sembuh kepada korban. Sekolah tidak bisa berjalan sendiri dalam membentuk generasi beradab, peran orang tua, tokoh masyarakat, dan lingkungan mutlak diperlukan untuk mencegah anak-anak jatuh ke dalam perilaku menyimpang seperti kekerasan. “Ini sudah mengenai karakter dan akhlak,” jelasnya.
Politisi PKB ini menilai Lembaga Perlindungan Anak di Kabupaten Banyuwangi memiliki peran penting dalam menjamin hak anak dan melindungi mereka dari berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. DPRD terus mengawal agar kasus ini selesai dengan baik dan tidak ada lagi anak yang menjadi korban bullying. (Rij/Oki)
