Dari Mal Pelayanan Publik ke TPS3R, Tradisi Pelantikan Sekda Banyuwangi yang Sarat Simbol atau Sekedar Gimik!
Dari Mal Pelayanan Publik ke TPS3R, Tradisi Pelantikan Sekda Banyuwangi yang Sarat Simbol atau Sekedar Gimik!

Dari Mal Pelayanan Publik ke TPS3R, Tradisi Pelantikan Sekda Banyuwangi yang Sarat Simbol atau Sekedar Gimik!

BANYUWANGI, RBT – Kabupaten Banyuwangi mempunyai gaya berbeda dalam melantik pejabat penting daerah. Terbaru Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, melantik Dr. Ir. H. Guntur Priambodo, MM sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Lokasi pelantikan yang jauh dari pusat pemerintahan itu bukan tanpa alasan. Dikutip dari lama banyuwangikab, Bupati Ipuk mengatakan pelantikan di TPS3R dipilih untuk memberi pesan moral kuat kepada jajaran birokrasi, bahwa pejabat harus siap turun ke lapangan, menyelesaikan masalah secara konkret, serta melayani masyarakat dengan rendah hati.

“Tugas pemerintah daerah tidak hanya merancang kebijakan, tetapi juga harus mampu menyelesaikan permasalahan, bukan menjauhinya. Turun langsung ke lapangan adalah keharusan,” kata Ipuk.

Menurut Ipuk, TPS3R Balak merepresentasikan perubahan paradigma dalam penanganan sampah. Dari sekadar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kini menuju sistem pengolahan berbasis sirkular yang lebih ramah lingkungan.

“Pelantikan di TPS3R adalah simbol perubahan dan komitmen bersama. Sampah bukan hanya masalah lokal, tetapi juga isu global yang harus kita kelola dengan serius,” ungkap Ipuk.

Guntur Priambodo sendiri bukan wajah baru di pemerintahan Banyuwangi. Sebelumnya, ia dipercaya menjabat Penjabat (Pj) Sekda sejak 18 September 2024, menggantikan Mujiono yang kini duduk sebagai Wakil Bupati. Dengan pelantikan ini, Guntur resmi mengisi posisi strategis yang sempat kosong cukup lama.

Tradisi pelantikan Sekda Banyuwangi dalam dua periode terakhir, dilaksanakan dengan cara yang sarat makna. Pada 2019, Sekda Mujiono dilantik di Mal Pelayanan Publik oleh Bupati saat itu, Abdullah Azwar Anas. Pelantikan digelar outdoor, tanpa kursi, di bawah terik matahari.

Kala itu, Anas menegaskan bahwa simbol tersebut dimaksudkan agar pejabat lebih sering turun ke lapangan dan tidak hanya menerima laporan dari staf.

Selain itu, lokasi pelantikan di Mal Pelayanan Publik juga mengandung pesan bahwa tugas utama Sekda adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Pelantikan ini pesan moral, agar Sekda benar-benar memahami tugasnya. Layanan untuk rakyat harus lebih baik dari sebelumnya,” ujar Anas ketika itu.

Kini, pesan serupa kembali digaungkan oleh Ipuk melalui pelantikan di TPS3R. Bedanya, isu yang diangkat bukan hanya pelayanan publik, tetapi juga keberlanjutan lingkungan. (*)

About Bintang Tenggara

Check Also

Tanpa Biaya Tanpa Calo Inovasi Kejari Banyuwangi Permudah Pengambilan BB

BINTANGTENGGARA – Komitmen dalam memberantas aktivitas pungutan liar (pungli), calo maupun mafia Barang Bukti (BB). …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *