Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi 
Related Articles
BANYUWANGI, RBT – Kasus pemerkosaan disertai pembunuhan siswi madrasah ibtidaiyah, CAN (7), di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, pada 13 November 2024, akhirnya menemui titik terang.
Setelah berbulan-bulan menggantung, Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi kini resmi menerima limpahan berkas perkara dengan tersangka R, seorang anak di bawah umur.
“Kita hanya menerima pelimpahan, sesuai hasil penyelidikan dan penyidikan dari aparat kepolisian,” kata Kasi Pidum Kejari Banyuwangi, Agus Haryono.
Namun hingga kini, pihak kepolisian masih tertutup terkait detail kasus. Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, belum merespons permintaan klarifikasi mengenai bukti-bukti yang menguatkan penetapan R sebagai tersangka. Kondisi ini membuat publik terus bertanya-tanya, terlebih kasus ini sempat menjadi sorotan nasional dan menyisakan banyak tanda tanya.
Tragedi bermula pada Rabu sore, 13 November 2024. CAN yang biasanya pulang tepat waktu usai sekolah, tidak kunjung tiba di rumah. Orang tua korban, diliputi rasa cemas, segera menghubungi pihak sekolah. Namun guru menyatakan bahwa CAN sudah pulang tepat setelah jam sekolah berakhir.
Jawaban itu menambah kecemasan. Orang tua korban bersama guru kemudian melakukan pencarian di sekitar desa. Pencarian tersebut berakhir dengan temuan memilukan: CAN ditemukan tergeletak di sebuah kebun kosong tak jauh dari rumahnya, dalam kondisi terlentang dan tak bernyawa.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan. Korban diduga kuat mengalami pemerkosaan sebelum akhirnya tewas akibat pukulan benda tumpul di kepala. Meski sempat dilarikan ke klinik terdekat, nyawa korban tak tertolong. (Asr)
