BANYUWANGI, RBT – Di tengah hamparan sawah terasiring dan semilir angin pegunungan, Festival Musik Tepi Sawah kembali digelar dengan nuansa syahdu di halaman penginapan Teras Ijen, Desa Segobang, Kecamatan Licin. Ribuan penonton larut dalam alunan musik yang berpadu dengan panorama kaki Gunung Ijen.
Meski sempat diguyur hujan ringan, antusiasme pengunjung tak surut. Wisatawan dari luar kota dan warga lokal tetap memadati area konser, menikmati pertunjukan dari grup musik Neo Jibles dan Letto. Di bawah pohon cengkeh dan kelapa, penonton duduk lesehan maupun di kursi yang disediakan, menyatu dengan suasana alam.
Sejak sore, pengunjung mulai berdatangan. Mereka disambut pemandangan sawah hijau dan barisan pohon cengkeh yang membingkai area festival. Matahari yang perlahan tenggelam menambah kesyahduan, diiringi musik akustik pembuka dan tiupan saxophone yang mengalun dari panggung.
“Vibes-nya keren sekali. Menikmati musik sambil memandang gunung dan banyak areal persawahan. Nafas berlimpah oksigen di sini,” ujar Ayik, pengunjung asal Surabaya.
Saat malam tiba, lampu-lampu kecil mulai menyala di area persawahan. Suasana semakin semarak ketika Neo Jibles tampil membawakan lagu-lagu andalan mereka. Letto, yang paling dinanti, menutup malam dengan penampilan memukau, membius ribuan penonton yang larut dalam harmoni.
Festival Musik Tepi Sawah bukan sekadar pertunjukan seni. Di balik panggung, tersimpan misi besar untuk mengangkat kearifan lokal dan potensi wisata di kawasan kaki Gunung Ijen. Mulai dari destinasi alam, kuliner khas, hingga penginapan artistik di tengah pedesaan.
“Musik Tepi Sawah ini sebenarnya hanyalah triger. Sejatinya kita sedang mempromosikan berbagai potensi wisata yang berkembang pesat di sekitar kaki Gunung Ijen, khususnya di Kecamatan Ijen dan sekitarnya,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (29/9).
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga meluncurkan paket wisata “Hot Deals 3D2N” dan “Ijen Golden Route” sebagai bentuk kolaborasi pelaku wisata di kawasan Ijen. Paket ini menawarkan pengalaman lengkap bagi wisatawan, mulai dari akomodasi, destinasi, atraksi seni, hingga kuliner lokal.
“Harapannya, melalui Golden Route ini, manfaat ekonomi bisa dirasakan bersama oleh masyarakat sekitar,” tambah Ipuk.
Festival Musik Tepi Sawah menjadi bukti bahwa harmoni antara alam dan seni mampu menghadirkan pengalaman wisata yang tak terlupakan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis potensi desa. (Asr)
Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi