BANYUWANGI, RBT – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menginstruksikan agar proyek strategis nasional kereta cepat Whoosh tidak hanya terhenti di Surabaya, namun harus diperluas hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur. Arahan presiden ini disampaikan secara tegas usai acara peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat.
“Insyaallah, saya minta tidak hanya Surabaya. Banyuwangi. Kereta Cepat sampai Banyuwangi,” tegas Presiden Prabowo di hadapan para awak media. Dalam pernyataannya, Presiden menegaskan bahwa visi pembangunan infrastruktur transportasi nasional harus melampaui rencana awal. “Surabaya itu zaman dulu. Sekarang Banyuwangi,” ujarnya, menekankan pentingnya percepatan pembangunan di kawasan timur Pulau Jawa.
Respons positif segera datang dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik instruksi Presiden ini dan menyatakan kesiapan penuh daerahnya untuk mendukung implementasi kebijakan tersebut.
“Ini merupakan kabar gembira sekaligus momentum penting bagi Banyuwangi. Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden dan siap berkoordinasi penuh dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan perpanjangan trayek ini,” kata Bupati Ipuk.
Menurut Ipuk, integrasi kereta cepat ke dalam sistem transportasi Banyuwangi akan menjadi katalisator pembangunan yang signifikan. “Kehadiran Whoosh akan melengkapi dan memperkuat konektivitas multi-modal kami, yang sudah didukung oleh Bandara Banyuwangi dan Pelabuhan Ketapang. Ini akan mendongkrak pariwisata, memperlancar distribusi logistik, dan mendekatkan Banyuwangi dengan pusat-pusat ekonomi,” paparnya.
Dukungan atas rencana ini juga diperkuat oleh data potensi yang solid. Sektor pariwisata Banyuwangi menunjukkan tren positif dengan kunjungan wisatawan mencapai 3,2 juta orang pada 2024. Sementara itu, dari segi permintaan transportasi rel, rute Banyuwangi konsisten menjadi salah satu yang terpadat di Indonesia. Data PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember menunjukkan bahwa gabungan jumlah penumpang di tiga stasiun utama Banyuwangi (Banyuwangi Kota, Ketapang, dan Kalisetail) bahkan menempati posisi tertinggi di wilayah operasinya pada triwulan III 2025.
Kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur kereta cepat hingga ke ujung timur Jawa ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memeratakan pembangunan, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kawasan, dan menciptakan konektivitas yang lebih merata dan efisien di Pulau Jawa. (Asr)
Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi