BINTANGTENGGARA – Sebagai bagian dari upaya reforestasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat melaksanakan penanaman 200.000 bibit pohon di area seluas 489,75 hektar. Kegiatan tersebut secara simbolis dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sidomulyo, BKPH Kalisetail.
Penanaman perdana turut dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), meliputi Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhammad Puji Santoso, perwakilan Dandim 0825 Banyuwangi, serta Administratur Perum Perhutani KPH Barat, Muklisin. Kehadiran perwakilan Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) turut menyemarakkan acara.
Dalam sambutannya, Wabup Mujiono menekankan pentingnya komitmen kolektif terhadap reforestasi, khususnya di kawasan hutan produksi. “Kita semua sadar bahwa pohon memegang peran penting. Perubahan iklim dan deforestasi akan menyebabkan bencana bagi manusia. Maka, penanaman pohon harus menjadi komitmen kita bersama, dan perlu digalakkan lebih aktif,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa selain fungsi konservasi dan pencegahan bencana, kegiatan ini juga memiliki nilai ekonomi. “Penanaman pohon ini juga bernilai ekonomi, menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri kayu dan konservasi lingkungan,” ungkap Mujiono.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Rama Samtama Putra, mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga hutan. “Karena menjaga kelestarian hutan adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya dalam apel yang mendahului penanaman.
Administratur KPH Barat, Muklisin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan Perhutani dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, khususnya untuk revegetasi lahan pasca-tebang. “Total luas lahan yang ditanami kembali 489,75 hektar di seluruh wilayah Perhutani KPH Barat yang mencakup Kecamatan Glenmore, Sempu, Kalibaru, Songgon, Licin, dan Kalipuro,” jelasnya.
Bibit yang ditanam terdiri atas jenis komoditas utama seperti mahoni, pinus, dan damar, serta pohon buah berkayu keras seperti durian dan alpukat. Muklisin melanjutkan, KPH Perhutani Banyuwangi Barat mengelola area seluas 42.000 hektar dengan tutupan hutan saat ini mencapai 90 persen.
“Kami terus berupaya menjaga agar tutupan hutan kami maksimal, sehingga harapannya dapat mencegah terjadinya bencana di bagian hilir, terutama di musim hujan ekstrem,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi penanda komitmen multipihak dalam menjaga kelestarian hutan sebagai benteng ekologis dan ekonomi bagi masyarakat Banyuwangi. (Asr)
Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi