MUKIJO, Kepala Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Raung RAUNG. (Foto. Koleksi Pribadi)

Aktivitas Gunung Raung Alami Peningkatan

Radiobintangtenggara.com, SONGGON – Aktivitas vulkanologi di Gunung Raung semakin terlihat. Mukijo, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Raung menyampaikan perihal akivitas vulkanologi di Gunung Raung.

Menurutnya masyarakat di sekitar Gunung Raung di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember diminta mewaspadai aktifitas vulkanik di gunung tersebut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Raung, di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon melihat gunung berapi itu melakukan aktifitas vulkanik dan mengeluarkan asap pada Kamis 16 Juli 2020.

Mukijo menjelaskan, aktifitas erupsi Gunung Raung terlihat dari pantauan kamera pemantau di Pos Pengamatan tersebut. “Berdasarkan pantauan CCTV itu terlihat visual asap pekat keluar dari puncak kaldera,” katanya saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara. Jum’at, (17/07).

Rekaman dari seismograf, lanjut Mukijo saat tengah malam sampai dini hari terekam gempa-gempa hembusan. Jum’at pagi sempat ada asap berwarna putih. Menjelang siang kecoklatan, dan setelah siang berwarna abu-abu.

Tingginya 100 hingga 200 meter dari kawah. Meski dalam skala ringan dan aman, pihak PGA meminta warga sekitar gunung tetap mewaspadainya. Hingga kini memang belum ada laporan erupsi dari warga di sekitar lereng gunung setinggi 3.260 Mdpl itu.

Ia menambahkan belum ada laporan hujan abu, sebab lokasi pemukiman masih cukup jauh, sekitat 10 kiloan dari kawah. “Dikatakan, gunung raung masih dalam status aktif normal,” ujarnya.

Berdasarkan data, gunung raung terakhir kali mengalami erupsi pada 2015 silam Pos PGA merekomendasikan agar warga tidak melakukan aktivitas dan mendekati puncak raung.

Fareh Hariyanto

About Fareh Hariyanto

Check Also

Makam korban pembunuhan siswi MI yang ada di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. (Foto. Rendra Prasetyo)

Siswi MI di Kalibaru Manis yang Ditemukan Meninggal Dunia karena Dibunuh Dimakamkan Kamis Dini Hari

Korban pembunuhan di Kalibaru yang sebelumnya sempat menjalani proses autopsi di RSUD Genteng, akhirnya dimakamkan pada Kamis, 14 November 2024, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *