Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda. (Foto. Istimewa)

Peningkatan Signifikan Covid-19, Wisata Kuliner di Banyuwangi di Tutup

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGi – Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi menanggapi perihal upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengambil langkah tegas untuk menutup enam atraksi wisata setelah melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Bram, satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi dan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung juga tengah menyiapkan karantina lokal guna memutus rantai penyebaran Covid-19 yang kian tak terkendali.

Hingga Sabtu (29/8/2020) jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Banyuwangi mencapai 687 kasus. Jumlah tersebut bertambah 346 kasus dalam satu hari.  “Adapun kluster pondok pesantren menyumbang 539 kasus positif Covid-19,” katanya.

Bramuda mengatakan, guna mencegah penularan, pihaknya menutup enam destinasi atraksi wisata. Ada enam destinasi atraksi wisata yang kami tutup sementara. Semuanya merupakan destinasi pasar tematik tradisional yang ada di sejumlah desa di Banyuwangi.

Keenam destinasi atraksi wisata tersebut ialah Pasar Rujak dan Jajanan di Desa Paspan, Arabian Street Food di Kelurahan Lateng, Kuliner Bengi lan Lunggu Ngopi di Desa Olehsari, Pasar Kampung Osing di Desa Kemiren, Wisata Belanja Syariah di Kelurahan Taman Baru, dan Dodolan Bengi Nong Kampungan di Desa Glagah.

Fareh Hariyanto

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *