Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengundang 200 mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu selaku penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk halal bihalal. Dalam kesempatan itu, Anas memberikan semangat kepada mereka agar mempunyai kreativitas, inovasi, serta berani menciptakan lapangan kerja baru.
Dalam kesempatan itu, Anas memberikan empat motivasi. Pertama, kesempatan mengenyam pendidikan di bangku kuliah harus dijadikan momentum untuk menempa diri dan membangun relasi.
Kedua, mahasiswa harus terlibat aktif dalam berbagai organisasi. “Ikut organisasi agar terlatih jiwa kepemimpinanya,” pesannya.
Ketiga, berbagai macam kesulitan dan rintangan selama kuliah jangan dijadikan alasan untuk patah semangat. Semua kesulitan itu hendaknya dinikmati dan disyukuri segala anugerah yang ada. “Kuncinya itu syukur dan optimistis. Insya Allah kesulitan itu akan mudah dihadapi,” ujarnya.
Keempat, jangan sampai lupa berdoa dan bersedekah saat mendapat rizki. “Bagi yang beragama Islam, jangan lupa tahajud, lalu berdoa kepada Allah untuk diberikan yang terbaik. Dan jika diberikan kelebihan rizki, sedekahkan meski hanya sedikit,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati Anas berharap kepada para mahasiswa untuk bisa kreatif dan inovatif seusai lulus dari kuliah. Mereka hendaknya bisa pulang ke kampung halamannya dengan membawa inovasi positif dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Sekarang ini banyak anak muda yang membuat start up business,” ujar Anas seraya menceritakan kesuksesan beberapa koleganya yang sukses merintis usaha sendiri.
Pemkab Banyuwangi sendiri terus berkomitmen memberikan kemudahan akses pendidikan bagi masyarakatnya. Program beasiswa Banyuwangi Cerdas pada 2016 dialokasikan Rp 3,75 miliar bagi mahasiswa yang berprestasi tidak mampu, mahasiswa yatim piatu, dan penyandang disabilitas berprestasi. Sejak 2011, total beasiswa yang telah disalurkan mencapai Rp 14,4 miliar untuk sekitar 700 anak muda yang kuliah di berbagai perguruan tinggi, baik di Banyuwangi maupun luar Banyuwangi.
Program beasiswa ini telah mampu memberikan asa kepada para pelajar tidak mampu secara ekonomi, namun memiliki kecerdasan untuk bisa meraih pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri. Seperti yang dituturkan Lailatul Musliha, mahasiswi IAIN Jember asal Desa Tamansuruh, Kecamatam Glagah. Gadis ini mengaku sangat tertolong dengan diterimanya dalam program beasiswa itu.
Rizki Restiawan