Radiobintangtenggara.com , Banyuwangi – Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Jawa Timur mulai menggelar proses pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas sejak Senin 16 Agustus lalu, meski sudah diperbolehkan melaksanakan PTM namun salah satu sekolah di Banyuwangi yakni SD Negeri Kebalenan justru menerapkan sistem pembelajaran secara hybrid learning.
SD Negeri yang beralamat di Jl. Airlangga Kecamatan Banyuwangi melaksanakan sistem PTM Hybrid dengan menggabungkan dua tata cara pembelajaran, yakni tatap muka dan pembelajaran daring secara bersamaan, hal ini supaya pembelajaran bisa maksimal dan tidak menularkan virus Covid-19 kepada para siswa yang mengikuti kegiatan PTM tersebut, lantaran para siswa di bagi dalam 2 tempat secara hybrid dan tatap muka.
Emi Tri Astuti selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kebalenan pada Senin, (23/08/2021) mengatakan, penerapan sistem pembelajaran hybrid learning ini adalah 50 persen siswa berada di sekolah dan 50 persen lainnya berada dirumah, meski demikian dalam hal ini para siswa tersebut mendapatkan pelajaran yang sama secara besama sama.
“Ini merupakan program pembelajaran di SDN Kebalenan di masa pandemi Tahun ajaran 2021/2022 yaitu sistem hybrid, jadi 50 persen siswa hadir mwngikuti PTM dan 50 persen lqinnya mengikuti pembelajaran dirumah” Pungkasnya.
Emi menambahkan, saat melakukan pembelajaran siswa yang mengikuti pembalajaran dirumah menggunakan aplikasi zoom meting, dengan fasilitas akun dari kemendikbud yang tidak berbayar atau gratis.
“karena kemendikbud telah memberikan fasilitas yang gratis dengan menggunakan anggaran yang besar jika tidak kita pakai kan eman-eman” Tambahnya.
Semenjak menerapkan pembelajaran hybrid learning, pihaknya SDN Kebalenan telah menularkan program tersebut kepada sejumlah sekolah yang ada di sekitar Kecamatan Banyuwangi.
Dengan ini nantinya, kedepan program sistem pembelajaran hybrid learning ini semakin banyak yang menerapkan, sehingga proses belajar mengajar di tengah pandemi, dapat berjalan semakin maksimal.
Andika Yoga