BANYUWANGI, (news.radiobintangtenggara.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperpanjang status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor di daerahnya, Rabu (30/11).
Saat dikonfirmasi Radio Bintang Tenggara, Kepala Bidang Kendaruratan Bencana BPBD Banyuwangi, Eka Muharram mengatakan, status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor diperpanjang, karena berdasarkan peringatan dini dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi musim penghujan pada tahun ini lebih panjang dari tahun kemarin.
Kata Eka, musim penghujan pada tahun ini diprediksi terjadi hingga bulan Maret 2017 mendatang. Sehingga dengan lebih panjangnya musim penghujan saat ini, potensi bencana di wilayah Banyuwangi juga akan lebih lama.
Untuk itu, status siaga bencana yang seharusnya selesai pada tanggal 30 November hari ini, diperpanjang hingga 30 Februari 2017. Namun kata Eka, jika ancaman bencana tetap ada di wilayah Banyuwangi status siaga bencana banjir dan tanah longsor akan terus diperpanjang setiap dua bulan sekali.
Eka menambahkan, di Banyuwangi potensi banjir di deteksi ada di 8 kecamatan, yakni meliputi Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, Siliragung, dan Pesanggaran. Sedangkan untuk potensi bencana tanah longsor, berada di Banyuwangi bagian barat terutama wilayah perbukitan.
Penetapan status siaga banjir dan tanah longsor tersebut, dilakukan menyusul Kabupaten Banyuwangi termasuk dalam 22 daerah rawan bencana yang ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. (riz/her)