BINTANG TENGGARA, Jakarta – Sebuah video yang memperlihatkan aksi anggota polisi berpakaian preman menguntit seorang wanita di sebuah warung makan tengah malam.
Menjadi viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun X @zer0failed, menampilkan perdebatan antara seorang wanita dan beberapa polisi di warung makan.
Dalam narasi video tersebut, disebutkan bahwa polisi tersebut meminta wanita tersebut untuk menandatangani sebuah berkas.
“OKNUM ANGGOTA POLDA METRO JAYA RAME-RAME MENGINTIL CEWE DI WARUNG TENGAH MALEM. TANPA SURAT TUGAS, SERTA MENYADAP HP SI CEWEK HINGGA TAU ALAMAT KOSNYA. PARA POLISI TIBA-TIBA DATENG DAN NYURUH TTD BERKAS,” tulis pemilik akun seperti dikutip pada Jumat (02/08/2024).
Terkait video viral tersebut, Polda Metro Jaya segera memberikan klarifikasi. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Ia menyatakan bahwa anggota yang terlibat dalam video tersebut adalah penyidik dari unit 5 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.
Ade Ary menjelaskan bahwa anggota tersebut sedang dalam tugas untuk meminta tanda tangan berita acara penggeledahan kepada anak dari seorang tersangka berinisial IF.
IF terlibat dalam kasus jual-beli apartemen di Jakarta Selatan, dan berkas kasus tersebut telah dinyatakan lengkap atau P-21. Namun, keberadaan tersangka IF masih belum diketahui.
“Penyidik sudah pernah melakukan penggeledahan di rumah tinggal dan juga kantor milik tersangka IF pada Senin, 29 Juli 2024,” kata Ade Ary.
Lebih lanjut, Ade Ary menjelaskan bahwa langkah meminta tanda tangan tersebut adalah bagian dari prosedur hukum yang harus dilakukan oleh penyidik.
“Ini adalah bagian dari proses hukum yang harus dijalankan untuk melengkapi administrasi perkara yang sedang ditangani,” ujarnya.
Polda Metro Jaya memastikan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, meskipun menimbulkan salah paham dan kegaduhan di masyarakat.
Mereka juga menegaskan komitmen untuk tetap transparan dan profesional dalam menjalankan tugas penyidikan.
Kasus ini menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi, terutama terkait etika dan cara penanganan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
Polda Metro Jaya berjanji akan terus memantau dan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk untuk memastikan tidak ada pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh anggotanya. (RBT/Far)