Sutiah, Pedangang Pasar Jajag yang hingga kini masih bertahan meski sepi pembeli. (Foto. Annisa Hakim)
Sutiah, Pedangang Pasar Jajag yang hingga kini masih bertahan meski sepi pembeli. (Foto. Annisa Hakim)

Meski Alami Penurunan Pembeli di Pasar Jajag, Pedagang Masih Bertahan di Tengah Persaingan Pasar Baru

BINTANGTENGGARA.NET, Gambiran – Pasar Jajag, yang beralamat di Jalan YOS Sudarso, Dusun Kampung Baru, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran hingga saat ini masih bertahan meski tidak seramai dulu.

Meski dulu dikenal sebagai salah satu jujugan Pasar Tradisional  utama di wilayah Gambiran Banyuwangi, kini kondisinya berubah karena mengalami penurunan jumlah pembeli.

Penurunan itu terjadi setelah adanya pembagian dan restrukturisasi pasar yang mengalihkan sebagian besar pembeli ke pasar-pasar lain seperti Proliman, Pasar Sore dan Pasar Subuh.

Sutiah (69), salah satu pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan di Pasar Jajag merasakan dampak tersebut  dan memilih tetap bertahan hingga saat ini.

Menurut Sutiah perubahan tersebut membuat pasar menjadi lebih sepi dari sebelum adanya aturan mengenai Restrukturisasi Pasar Jajag.

“Dulu Pasar Jajag ramai dan menjadi tujuan utama, tetapi sekarang kami harus bersaing dengan pasar lain setelah pembagian ini,” kata Sutiah saat ditemui Jurnalis BINTANG TENGGARA.

Meskipun jumlah pengunjung menurun Sutiah bersama pedagang lain tetap berupaya untuk membuka lapak dagangannya setiap hari.

Meski kondisi pasar yang sepi hal itu tetap menjadi tantangan bagi pedagang-pedagang yang ada di Pasar Jajag untuk dapat bertahan.

“Situasi ini cukup sulit, tapi kami tetap berusaha. Harapannya pasar bisa kembali ramai, seperti dulu lagi,” pungkas Sutiah. (RBT/Far)

About Bintang Tenggara

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *