Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kapolresta Banyuwangi saat datang di Mapolsek Tegaldlimo ketika olah TKP kasus penganiayaan di Desa Kedunggebang. (Foto. Istimewa)
Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kapolresta Banyuwangi saat datang di Mapolsek Tegaldlimo ketika olah TKP kasus penganiayaan di Desa Kedunggebang. (Foto. Istimewa)

Begini Keterangan Polisi Mengenai Aksi Penganiayaan Hingga Berujung Kematian Remaja di Desa Kedunggebang, Tegaldlimo

BINTANGTENGGARA.NET, Tegaldlimo – Aksi penganiayaan yang berujung pada meninggalnya seorang remaja terjadi di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo diungkap oleh pihak kepolisian pada Senin, 30 Desember 2024.

Usut punya usut insiden itu terjadi pada Sabtu, 28 Desember 2024 dimana dalam kejadian itu, seorang remaja berinisial NR (15) meninggal dunia setelah dianiaya oleh teman-temannya.

Jasad korban ditemukan pada dua hari setelahnya di sebuah kebun buah naga yang tidak jauh dari lokasi kejadian di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo.

Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kapolresta Banyuwangi mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Melalui oleh TKP itu pihaknya mengamankan lima remaja yang terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Rama menerangkan korban NR (15) awalnya diajak oleh enam rekannya untuk memasak biawak sambil mengadakan pesta minuman keras.

Enam remaja yang terlibat dalam peristiwa itu antara lain MAG (20) warga Desa Purwoagung, RSM (16) warga Desa Tegaldlimo, DH (15) warga Desa Kedunggebang.

Lalu DA (15) warga Desa Wringinpitu, IB (15) serta AL (15), keduanya tercatat sebagai warga Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo.

Menurut Rama 6 teman korban itu tak saling kenal. Mereka pun bertemu untuk berkumpul melakukan pesta miras serta makan bersama.

Namun, saat tengah asyik menikmati miras, tanpa sebab yang jelas, kelompok tersebut terlibat cekcok yang berujung pada penganiayaan terhadap korban.

Rama menyebut NR dipukuli hingga pingsan dan tak sadarkan diri. Setelah itu, rekan-rekannya membawa korban ke kamar mandi dan memandikannya, namun korban masih belum sadar.

Barulah setelah itu muncul kepanikan, para pelaku meninggalkan korban begitu saja di tempat tersebut hingga keesokan harinya pada Minggu 29 Desember 2024.

Setelah korban tidak juga bangun, jasadnya akhirnya dibuang ke kebun buah naga. Pihak kepolisian, yang menerima laporan mengenai kejadian itu, langsung merespon dan menemukan jasad korban.

Hingga kini, kasus itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan masih akan terus dikembangkan mengingat ada satu pelaku yang hingga kini masih dicari. (RBT/Far)

About Fareh Hariyanto

Check Also

Antusias penumpang PT KAI yang memanfaatkan promo di momen mudik lebaran hari raya Idul Fitri 2025. (Foto. Istimewa)

Hadirkan Promo Silaturahmi Lebaran, KAI Daop 9 Jember Beri Diskon Tiket

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang masih akan melakukan perjalanan mudik, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menghadirkan promo spesial bertema Silaturahmi Lebaran 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *