Sinyal Lancar Ribuan Nelayan Teluk Biru Banyuwangi Kini Aman Berlayar
Sinyal Lancar Ribuan Nelayan Teluk Biru Banyuwangi Kini Aman Berlayar

Sinyal Lancar Ribuan Nelayan Teluk Biru Banyuwangi Kini Aman Berlayar

BANYUWANGI, RBT – Harapan ribuan nelayan pesisir Banyuwangi akhirnya terwujud. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim meninjau langsung area blank spot di perairan Teluk Biru, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atas keluhan masyarakat pesisir mengenai sulitnya sinyal telekomunikasi di kawasan yang menjadi pusat aktivitas nelayan tersebut.

Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyampaikan rasa syukur karena permasalahan komunikasi di laut kini teratasi.

“Alhamdulillah, menindaklanjuti arahan Ibu Gubernur, keluhan sinyal di perairan Teluk Biru Banyuwangi kini teratasi. Nelayan dapat berkomunikasi lancar hingga tengah laut, baik melalui chat, panggilan suara, maupun video call,” ujar Sherlita, dikutip dari laman Kominfo Jatim.

Menurutnya, keberadaan jaringan telekomunikasi yang stabil bukan hanya memudahkan komunikasi dengan keluarga, melainkan juga menunjang keberlangsungan usaha nelayan.

“Perbaikan jaringan ini mendukung pemantauan posisi kapal dengan dukungan teknis dari Bali, sehingga kelancaran operasi nelayan dapat terjaga,” tambahnya.

Dalam kunjungan itu, tim Kominfo Jatim juga menyambangi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Berlian untuk memastikan secara langsung bahwa layanan komunikasi benar-benar sudah dapat dinikmati nelayan.

Teluk Biru merupakan salah satu kawasan perikanan penting di Banyuwangi. Di perairan ini terdapat 97 bagan apung penangkap teri dan cumi, yang melibatkan sedikitnya 13.102 nelayan. Keberadaan sinyal komunikasi menjadi kebutuhan vital, baik untuk koordinasi kerja, keamanan, hingga sistem pemantauan posisi kapal secara real time.

Sherlita menegaskan, tanpa sinyal yang kuat, aktivitas penangkapan ikan bisa terganggu. Nelayan berisiko kesulitan berkoordinasi maupun melaporkan kondisi darurat. “Dengan jaringan stabil, keselamatan kerja di laut lebih terjamin,” katanya.

Menjawab kebutuhan tersebut, Telkomsel melakukan peningkatan jaringan di kawasan Teluk Biru dan Alas Purwo. Upaya ini meliputi pemasangan perangkat L900 serta penggantian antena HGA pada site NGA144 di Bali, untuk memperkuat jangkauan sinyal hingga 25 kilometer ke tengah laut.

Perbaikan ini menjadi bukti kolaborasi lintas wilayah antara Jawa Timur dan Bali. Dukungan teknis dari Pulau Bali berperan penting mengingat posisi Teluk Biru yang berhadapan langsung dengan Selat Bali.

Kini, nelayan di Teluk Biru tidak hanya bisa melakukan komunikasi dasar, tetapi juga memanfaatkan layanan data seperti WhatsApp hingga video call. Kondisi ini membuka peluang lebih luas, termasuk mempercepat distribusi hasil tangkapan ke pasar dan meningkatkan produktivitas.

Selain itu, kelancaran komunikasi juga berdampak pada aspek keselamatan kerja. Nelayan dapat melaporkan cuaca ekstrem, kecelakaan, maupun kondisi darurat secara cepat. “Perbaikan jaringan ini bukan sekadar soal teknologi, tetapi menyangkut keberlangsungan hidup dan keamanan ribuan nelayan serta keluarganya,” tegas Sherlita.

Dengan terhubungnya Teluk Biru ke jaringan komunikasi yang andal, nelayan kini bisa melaut lebih tenang, keluarga lebih tenang menunggu di rumah, dan hasil tangkapan pun lebih pasti tersalurkan. (Asr)

About Bintang Tenggara

Check Also

Moncer! Dua Bocah Atlet Cilik Catur Banyuwangi Wakili Jawa Timur di Kejurnas Mamuju

Dua Bocah Jenius Catur Banyuwangi Gemilang di Kejurnas ke-50, Satu Lolos ke Ajang Asia

BINTANGTENGGARA – Kabar membanggakan datang dari dunia catur nasional. Dua atlet belia asal Kabupaten Banyuwangi, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *