Sempat Dikira Tidur, Pria di Cluring Ditemukan Meninggal Gantung Diri
Sempat Dikira Tidur, Pria di Cluring Ditemukan Meninggal Gantung Diri

Sempat Dikira Tidur, Pria di Cluring Ditemukan Meninggal Gantung Diri

BANYUWANGI, RBT – Warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria berinisial FR (35) yang diduga meninggal dunia karena gantung diri di dalam kamarnya pada Minggu malam, 28 September 2025. Korban pertama kali ditemukan oleh orang tuanya dalam kondisi tergantung.

Disampaikan Kapolsek Cluring IPTU Wardana, kejadian ini terungkap pada Minggu (28/09) sekitar pukul 18.30 WIB. Berdasarkan keterangan dari saksi, MU dan KH (orang tua korban), yang sebelumnya berpamitan pergi ke sawah sekitar pukul 15.00 WIB, korban FR saat itu sudah berada di dalam kamar sejak pukul 11.00 WIB dengan pintu terkunci.

Sekembalinya dari sawah pukul 17.00 WIB, kedua orang tua korban menduga FR masih tertidur di dalam kamar. Namun, pada pukul 18.30 WIB, Saksi 2 (KH) mencoba mengintip dari jendela kamar dan mendapati korban sudah dalam posisi tergantung pada seutas tali.

Melihat kondisi tersebut, Saksi 1 (MU) segera mendobrak pintu kamar dan langsung menurunkan korban yang sayangnya sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sekitar pukul 19.00 WIB, pihak keluarga meminta bantuan warga dan Kepala Dusun (Kasun) Sempu, Bapak Hudori, yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Cluring.

Lima personel Polsek Cluring tiba di lokasi kejadian (TKP) dan segera melakukan olah TKP, dibantu oleh tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Benculuk untuk memastikan penyebab kematian.

Petugas memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban, sehingga kuat dugaan korban meninggal dunia karena gantung diri. Kapolsek Cluring membenarkan bahwa ketika petugas tiba di TKP, korban sudah dalam keadaan diturunkan oleh pihak keluarga.

Dalam proses penyelidikan, kedua orang tua korban menyatakan secara tegas menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah FR. Mereka menerima kematian korban dengan ikhlas sebagai musibah dan bersedia membuat surat pernyataan di atas meterai untuk menguatkan penolakan otopsi.

Menurut keterangan orang tua korban, almarhum FR dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan penurut, serta jarang menceritakan masalah pribadi kepada mereka.

Setelah proses administrasi selesai, pihak keluarga segera memakamkan jenazah korban di TPU setempat. (Asr/Rim)

About Bintang Tenggara

Check Also

Kades se-Banyuwangi Demo, Oknum DPRD Banyuwangi Akhirnya Meminta Maaf dan Cabut Pernyataan

BINTANGTENGGARA – Aksi para kepala desa se-kabupaten Banyuwangi yang melakukan aksi di gedung DPRD Banyuwangi, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *