BINTANGTENGGARA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember secara aktif melakukan transformasi menyeluruh pada aset-aset bersejarahnya. Langkah ini tidak hanya terbatas pada konservasi, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai warisan sejarah dengan kebutuhan layanan transportasi modern dan pengembangan ekonomi lokal.
Tiga stasiun utama di bawah naungannya, yaitu Stasiun Probolinggo, Jember, dan Bondowoso, yang telah menyandang status Bangunan Cagar Budaya (BCB), menjadi fokus dalam strategi ini. Masing-masing stasiun dikembangkan dengan pendekatan khusus yang sesuai dengan karakter dan potensinya.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan bahwa pendekatan yang dilakukan adalah konservasi adaptif yang dinamis. “Prinsip kami adalah mempertahankan jiwa dan arsitektur asli, sambil menginjeksi fungsi baru yang relevan bagi masyarakat kontemporer. Ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali warisan sejarah, bukan sekadar mengawetkannya,” ujarnya di Jember, Senin (10/11).
Sebagai bukti kesuksesan transformasi, Stasiun Bondowoso yang non-aktif sejak 2004, telah bereinkarnasi menjadi Museum Kereta Api Bondowoso. Diresmikan pada 2016, museum ini tidak hanya menjadi repositori memorabilia perkeretaapian, tetapi juga pusat edukasi mengenai peristiwa penting nasional, seperti “Tragedi Gerbong Maut” 1947. Keberadaannya telah menjadi destinasi wisata sejarah utama di kawasan Tapal Kuda.
Sementara itu, Stasiun Jember sedang menjalani metamorfosis besar-besaran melalui proyek penataan kawasan yang telah dimulai Oktober ini dan ditargetkan rampung pada awal 2027. Proyek ini mencakup revitalisasi tata ruang, perbaikan sirkulasi penumpang, penataan lansekap, serta modernisasi fasilitas pendukung.
“Kami membangun citra sebuah ‘stasiun heritage yang hidup’. Konsep ini memadukan elemen estetika arsitektur kolonial dengan kenyamanan dan kemudahan layanan modern. Hasilnya nanti, Stasiun Jember akan menjadi landmark kebanggaan baru yang menyatu dengan denyut nadi ekonomi dan pariwisata daerah,” papar Cahyo.
Komitmen KAI Daop 9 Jember juga diwujudkan dengan membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya kepada Pemerintah Daerah, komunitas pecinta sejarah, dan akademisi. Sinergi ini ditujukan untuk memperkuat program edukasi publik dan memastikan bahwa pelestarian warisan budaya dilakukan secara inklusif dan berkelanjutan.
Melalui serangkaian inisiatif ini, KAI Daop 9 Jember tidak hanya memposisikan diri sebagai operator transportasi, tetapi juga sebagai katalisator dalam pelestarian budaya dan penggerak pariwisata berbasis sejarah di Jawa Timur bagian timur, menjembatani masa lalu yang gemilang dengan masa depan yang berkelanjutan. (Asr)
Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi