BINTANGTENGGARA – Kabupaten Banyuwangi kembali mengukuhkan dirinya sebagai laboratorium inovasi pemerintahan di tingkat nasional. Untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut sejak 2018, Banyuwangi ditetapkan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia dalam ajang Indonesia Government Award (IGA) 2025 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam penganugerahan di Jakarta, Rabu (10/12/2025). Gelar ini diperoleh setelah Banyuwangi meraih nilai tertinggi dalam kompetisi yang diikuti 36.742 inovasi dari 541 pemerintah daerah se-Indonesia.
“Alhamdulillah, komitmen dan kerja bareng seluruh pihak di Banyuwangi untuk melakukan berbagai inovasi memajukan daerah, kembali mendapatkan apresiasi. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk usai menerima penghargaan.
Pada IGA 2025, Banyuwangi mengajukan 221 inovasi dari berbagai sektor. Dua di antaranya menjadi sorotan utama: program I-Care di bidang kesehatan dan Gerakan Hari Belanja ke Pasar Tradisional, UMKM, dan Warung Rakyat di bidang ekonomi kerakyatan.
Program I-Care, yang diakses melalui aplikasi Smart Kampung, merupakan sistem rujukan cepat pasien stroke yang mampu meningkatkan signifikan angka keberhasilan penanganan dalam *golden period* (di bawah 4,5 jam sejak serangan). Inovasi ini telah menjadi percontohan nasional sejak 2023 dan telah lima kali meraih Diamond Status dari World Stroke Organization (WSO) periode 2021-2025.
Sementara itu, Gerakan Hari Belanja yang diinisiasi Bupati Ipuk sejak 2021 berhasil menggerakkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan stakeholder untuk berbelanja kebutuhan pokok di pasar tradisional serta UMKM setiap bulan pada tanggal ‘cantik’ (seperti 10/10, 11/11). Program ini memberikan stimulus langsung pada perekonomian akar rumput.
Bupati Ipuk menegaskan, inovasi telah menjadi DNA dan strategi utama Banyuwangi dalam mengakselerasi pembangunan di tengah keterbatasan fiskal dan SDM. “Inovasi menjadi percepatan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, menciptakan solusi yang adaptif dan berkelanjutan. Kami menginternalisasi budaya inovasi di semua sektor,” tegasnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, dalam sambutannya menyatakan bahwa IGA dirancang untuk memberikan apresiasi kepada daerah yang inovasinya memberikan dampak signifikan. “Kegiatan ini telah melahirkan banyak inovasi terobosan baru dalam peningkatan pelayanan publik dan peningkatan daya saing daerah,” ujarnya.
Dengan capaian delapan tahun beruntun ini, Banyuwangi tidak hanya mempertahankan rekor, tetapi juga menegaskan konsistensinya dalam membangun ekosistem pemerintahan yang gesit, responsif, dan berorientasi pada solusi nyata bagi masyarakat. (Asr)
Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi