Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Pakar pendidikan Finlandia, Allan Schneitz, diundang oleh Pemkab Banyuwangi untuk membagi pengalaman pendidikan kelas dunia ke ratusan kepala sekolah dan guru se-Banyuwangi.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi sengaja ingin mengetahui model pendidikan yang telah berhasil dikembangkan di Finlandia yang dikenal sebagai salah satu model pendidikan terbaik di dunia.
“Daerah perlu virus positif untuk pengembangan pendidikan daerah. Mr Allan merupakan praktisi pendidikan terbaik dari Finlandia, negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia. Kami berharap para pendidik Banyuwangi bisa mendapatkan inspirasi dan pandangan baru mengenai cara-cara pendidikan di sekolah,” kata Anas saat membuka Seminar “Pembelajaran Kelas Dunia: Pengalaman Dari Finlandia” di Banyuwangi, Selasa (21/3).
Anas mengatakan, meski berada di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi ingin memiliki kualitas pendidikan yang lebih bagus dari daerah lain. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai komponen vital pembangunan daerah.
“Kami mendorong model-model pembelajaran terbaik yang telah sukses dan teruji dengan riset di banyak negara. Tapi dengan tidak meninggalkan sisi religiusitas dan nilai-nilai budaya khas Banyuwangi. Kami berharap lewat seminar ini paradigma pendidikan yang diterapkan guru-guru akan berubah, salah satunya bagaimana membuat para siswa bahagia berada di sekolah. Karena dengan bahagia maka akan bisa memunculkan kreativitas anak,” harap Anas.
Allan Schneitz sendiri adalah tokoh pendidikan terkemuka dunia yang menginisiasi gerakan “dream school” yang menitikberatkan proses pendidikan pada rasa saling percaya antara pelajar, guru, orang tua, dan pemerintah. Konsep dream school telah teruji dan diapresiasi di banyak negara.
Allan mengatakan, sejatinya pendidikan harus mampu menyiapkan anak-anak untuk menghadapi masa depannya. Karena tantangan yang datang di masa depan akan berbeda dengan apa yang terjadi saat ini.
“Tujuan pendidikan yang utama adalah menyiapkan bekal bagi anak-anak untuk menghadapi masa depannya. Karena itu perlu bagi para pendidik untuk mendapatkan wawasan apa yang sebenarnya terbaik bagi anak-anak dalam pendidikan di sekolah,” kata Allan.
Allan melanjutkan, Finlandia sendiri selama ini dinilai sebagai Negara dengan pendidikan terbaik karena konsep pendidikan yang sebenarnya sederhana. Yakni konsep pendidikan yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi anak untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya. Mengedepankan value atau nilai-nilai baik yang membentuk perilaku dan sikap positif. Finlandia percaya semua anak memiliki keunggulan masing-masing selama diberi kesempatan.
“Anak-anak tepat belajar matematika, bahasa sebagai pengetahuan dasar. Tapi kami lebih mengedepankan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai pada anak-anak,” cetus Allan.
Allan melanjutkan, di Finlandia pendidikan juga bukan hanya sekadar kegiatan mengajar, tapi bagaimana membangun kerjasama dengan lingkungan dan orang tua. “Kami mendengarkan masukan dari lingkungan, bekerjasama dengan orangtua, bersama-sama berpikir apa yang anak-anak butuhkan. Sebenarnya sangat simple dan bisa diterapkan dimanapun, termasuk di Indonesia. Sudah banyak dibuktikan di banyak Negara,” terangnya.
Secara khusus, kata Allan untuk menghadapi masa depan, juga ada ketrampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh anak-anak. Yakni bagaimana menumbuhkan kreativitas, membangun kerjasama dan berkolaborasi, berpikir kritis dan membangun komunikasi. “Semua tujuannya agar anak sukses dalam kehidupannya,” ujarnya.
Hermawan