Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Sebanyak tujuh alat pendeteksi yang dipasang di sepanjang pantai Banyuwangi Jawa Timur, rusak.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram, tujuh alat pendeteksi tsunami tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2013 lalu.
Alat itu dipasang di tujuh pantai di wilayah Banyuwangi. Diantaranya pantai Rajegwesi, pantai Bomm Banyuwangi, Pelabuhan Muncar, pantai Grajakan dan pantai Pancer Banyuwangi.
Baca Juga. Akibat Cuaca Ekstrim, Harga Ikan di Banyuwangi Alami Kenaikan
Menurut Eka, karena keterbatasan anggaran alat-alat tersebut saat ini dalam kondisi rusak dan tidak berfungsi. “Hanya ada dua alat pendeteksi tsunami yang terpasang di dua pantai yaitu di pantai Muncar dan Pelabuhan Pancer Banyuwangi,” katanya.
Alat itu, lanjut Eka, merupakan milik Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi. Hingga kini masih mengupayakan untuk mengajukan anggaran baik ke Pemerintah Banyuwangi maupun ke BNPB.
Sebab alat pendeteksi dini tsunami tersebut sangat penting fungsinya mengingat seluruh pantai di Banyuwangi rawan sekali bencana tsunami.
“Sedangkan tujuh alat pendeteksi dini stunami yang rusak , saat ini masih terpasang di tempat semula dan dijaga oleh aparat desa setempat,” ujarnya.
Baca Juga. BPBD Banyuwangi Petakan Empat Bencana Alam Berpotensi Terjadi di Banyuwangi
Sekedar diketahui, pada tahun 1994 silam gempa disusul tsunami pernah menerjang pesisir Selatan Banyuwangi. Akibat dari bencana itu, sekitar 200-an orang meninggal dunia dan ratusan bangunan rusak .
HERMAWAN