Radiobintangtenggara.com, PESANGGARAN – Fenomena pelajar yang berangkat dan pulang sekolah dengan mengendarai sepeda motor seolah menjadi pemandangan yang lumrah. Bahkan tidak sedikit yang tidak melengkapi diri dengan helm. Pemandangan ini yang sehari-hari bisa dilihat nyaris dimanapun. Khususnya perdesaan.
Seperti para pelajar di wilayah Kecamatan Pesanggaran, yang terbingkai dalam foto diatas. Para peserta didik tersebut terlihat tidak mengenakan helm meski tahu jalur yang dilewatinya bakal melintas di depan Polsek Pesanggaran. Yang nota bene markas para penegak hukum.
“Kalau tidak pakai sepeda motor mau pakai apa? Disini (wilayah Pesanggaran) tidak ada angkutan umum, ada juga jarang lewat dan tidak mesti waktunya,” ujar pelajar yang mengaku bernama Dini, ditemui radiobintangtenggara.com, akhir pekan lalu.
Baca Juga. Giatkan Razia, Satpolairud Gagalkan Penyelundupan Bibit Lobster
Lantas apa tanggapan dari Unit Lalu Lintas Polsek Gambiran, yang juga membawahi penanganan lalu lintas di wilayah Pesanggaran, mengenai fenomena dan persoalan yang dihadapi para pelajar tersebut?
Kanit Lantas Polsek Gambiran Ipda Nanang menjelaskan, sesuai aturan lalu lintas, pelajar tidak diperbolehkan untuk mengendarai sepeda motor di jalan raya. Namun saat ini pihaknya masih ada toleransi bagi pelajar tingkat SMA. Dengan memberikan dispensasi yang sifatnya hanya kondisional saja.
“Dasarnya (dispensasi) karena sekarang sudah tidak ada lagi angkutan umum. Dan juga mungkin kondisi wilayah perjalanan siswa yang mungkin terlalu jauh. Hingga tidak memungkinkan kalau siswa harus naik sepeda ataupun jalan kaki. Tapi harus tetap tertib peraturan lalu lintas. Namun untuk pelajar SMP tidak ada toleransi,” jelasnya, dikonfirmasi radiobintangtenggara.com, Rabu (17/1/2018).
Baca Juga. Sepekan Lebih Menghilang, ABG Ini Akhirnya Kembali Pulang
Meski begitu, pihaknya juga menegaskan jika akan tetap melakukan operasi atau razia untuk menertibkan para pelajar yang bandel. Ipda Nanang juga menghimbau kepada para orang tua, pihak sekolah untuk pro aktif memberikan pemahaman kepada anak atau peserta didiknya.
“Kita tetap akan adakan operasi di sekolah-sekolah dan jalan raya. Sangat disayangkan jika ada pihak lain tidak pro aktif dalam hal ini,” pungkasnya.
IRUL HAMDANI