Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Kasus Difteri masih menjadi momok bagi masyarakat diwilayah Jawa Timur, terlebih 16 Kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur dilaporkan positif terdampak wabah Difteri.
Oleh karena itu, Bupati Jember bersama seluruh pemerintah Kabupaten/kota lain yang tidak termasuk dalam 16 wilayah tersebut menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Siti Nurul Khomariyah menjelaskan, seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur mewaspadai perluasan KLB Difteri sehingga Pemerintah Provinsi menetapkan semua wilayah berstatus KLB Difteri.
Baca Juga. Pengadilan Tipikor Surabaya, Tetapkan Penahanan Terdakwa Korupsi Askab PSSI Jember
Menurut Nurul, pihaknya menunggu jadwal serentak dan vaksin logistik dari Pemerintah Provinsi untuk memulai pelaksanaan program Outbreak Response Imunization (ORI) atau yang dikenal dengan imunisasi massal kepada masyarakat Jember dengan sasaran usia 1-19 tahun.
“Imunisasi ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan populasi difteri di Kabupaten Jember,” katanya
Menurutnya jadwal pemberian imunisasi Difteri dilaksanakan dalam 3 tahap, bulan Januari atau Februari untuk tahap pertama, disusul tahap kedua pada bulan Juni atau Juli, dan tahap terakhir pada bulan Desember.
Baca Juga. Salurkan Bantuwan, Dinsos Jember Verifikasi Data Calon Penerima BNPT
Lebih lanjut Nurul berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan sejak dini, dengan turut berperan aktif melakukan imunisasi 3 tahap agar sistem kekebalan tubuh dapat terbentuk dan terhindar dari wabah difteri.
“Sehingga tidak adanya angka kematian akibat kasus Difteri di kabupaten Jember dapat dipertahankan,” ujarnya.
SUPIANIK