Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Maskapai penerbangan Air Asia menyatakan siap menggelar penerbangan dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ke luar negeri, asalkan Bandara Banyuwangi mendapatkan status bandara internasionalnya.
Hal itu disampaikan Co-Founder AirAsia yang juga menjabat sebagai Komisaris PT AirAsia Indonesia Tbk, Datuk Kamarudin Meranun, saat meninjau Bandara Banyuwangi, Kamis (19/4).
Dia mengatakan, harus dipastikan ukuran runway dan ketahanannya cukup untuk menanggung landing atau take off pesawat Airbus 320 yang dipakai AirAsia. Selain itu Custom, Immigration dan Quarantine (CIQ) juga harus ada.
Bila penerbangan internasional telah bisa dilakukan, AirAsia berencana mula-mula membuka penerbangan Banyuwangi – Kuala Lumpur.
“Penerbangan ke Kuala Lumpur pertamanya. Jadi kalau belajar kita harus merangkak, baru belajar berjalan, kemudian berlari, jadi tidak bisa langsung terbang ke Thailand,” kata Datuk Kamarudin, kepada Reporter Radio Bintang Tenggara.
Bandara Banyuwangi sendiri, lanjut Datuk, diupayakan bisa menjadi bandara internasional pada tahun 2019 kelak. Sementara pembangunannya difokuskan untuk menjadi bandara penyangga Bali, terutama saat gelaran Annual Meeting World Bank – IMF Oktober 2018, dengan menyediakan lahan parkir pesawat seluas 20 ribu meter persegi.
Pengembangan yang ditargetkan selesai akhir tahun 2018 ini akan menghasilkan penambahan luas runway dari panjang 2.250 meter dan lebar 30 meter menjadi panjang 2.600 meter dengan lebar 45 meter. Kekuatan menahan beban runway Bandara Banyuwangi juga ditingkatkan menjadi 56 PCN.
“Kami ingin runway ini cukup panjang dan cukup padat untuk pesawat kita. Siap runway, siap infrasrtukturnya, siap menjadi bandara antar bangsa dengan CIQ-nya, insyaallah, pasti kita akan terbang ke sini,” kata Datuk Kamarudin.
Sesuai jadwal, hari ini Datuk Kamarudin dan rombongan ke Bandara Banyuwangi dan Bandara Internasional Silangit di Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Dia mengaku mendapatkan anjuran dari Presiden RI Joko Widodo dan segenap menteri untuk mengembangkan penerbangan di 4 daerah yakni Silangit, Banyuwangi, Belitung, dan Labuhan Bajo.
CEO Group AirAsia di Indonesia, Dendy Kurniawan, mengatakan dalam pembicaraan bersama pemerintah, dikemukakan bahwa Indonesia memiliki banyak daerah yang unggul dalam bidang pariwisata. Namun penerbangan internasional yang banyak okupansi wisatawan hanya ke Jakarta dan Bali.
BACA JUGA : Bupati Banyuwangi Anas Semangati Kades Pengembangan Ekonomi Rakyat
“Kita membicarakan target bidang pariwisata. Tidak mungkin hanya mengandalkan (penerbangan ke) Bali dan Jakarta saja kan. Jadi ada 4 daerah yang akan kami lihat, yakni Silangit, Banyuwangi, Beitung dan Labuhan Bajo,” kata Dendy.
Dia mengatakan dari letak geografisnya, Banyuwangi memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dia juga menyampaikan bahwa bandara menjadi syarat perkembangan pariwisata dan industri penerbangan sendiri.
Dia mengatakan, akan berbicara lebih lanjut dengan PT Angkasa Pura (AP) II terkait CIQ, sebagai upaya mendorong Bandara Banyuwangi menjadi bandara Internasional.
WIDHI NURMAHMUDY