Banyuwangi – Tahun Ajaran Baru 2016/2017 telah dimulai hari ini, Senin (18/7). Para siswa dan orang tua terlihat antusias menyambut hari pertama sekolah ini. Mereka datang bersamaan ke sekolah untuk mengenal para pengajar dan mengetahui kondisi sekolah lebih jauh.
Seperti yang terlihat di SDN 4 Penganjuran, Banyuwangi. Beragam mimik muka siswa siswi yang hadir pun terlihat. Mereka Ada yang terlihat riang saat memasuki sekolah yang asri itu. Ada juga yang terlihat bingung dan ada pula yang merengek menangis sembari berpegangan pada lengan orang tuanya. Gambaran akan suasana baru, lingkungan dan teman-teman baru seolah terhadirkan dalam wajah-wajah kecil yang menjejakkan kaki di sekolah pada hari pertama masuk.
Tak hanya para siswa yang merasakan sensasi sesuatu yang baru. Kali ini, orang tua murid pun merasakan hal yang sama. Mengikuti imbauan Menteri Pendidikan Anies Baswedan untuk mengantarkan anak sekolah di hari pertama, mereka menyambutnya dengan antusias.
Mereka menganggap hal tersebut sebagai anjuran yang amat penting. Terutama untuk putra mereka yang mengawali jenjang pendidikan baru. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu wali murid. Andi (37) wali murid dari Bilqish, salah seorang siswa baru di SD tersebut mengatakan sedari pukul 06.00 WIB, ia bersama buah hati pertamanya itu berangkat ke sekolah yang berada di bilangan Ahmad Yani tersebut.
“Ini penting untuk membangun komunikasi dan pengenalan dengan pihak sekolah. Kalau anaknya sendiri sih sudah senang dan bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan teman-teman baru. Tapi, sebagai orang tua, saya juga harus mengetahui apa-apa saja yang dilakukan di sekolah dan apa yang diperlukan,” ujar Andi seusai melakukan pertemuan dengan wali kelas dan beberapa guru.
Pada hari pertama tersebut, SDN 4 Pangunjaran mengajak para wali murid turut mengikuti upaca bersama anak-anaknya. Selanjutnya para orang tua turut serta diajak masuk kelas masing-masing. Dalam kesempatan itu, pihak sekolah memperkenalkan diri dan mengajak para wali murid untuk bertanya seputar kondisi dan peraturan sekolah. Para wali murid juga diberikan kesempatan untuk memberikan perkembangan putra putrinya pada pihak sekolah.
Pada hari pertama sekolah, sejumlah PNS pun turut serta mengantarkan putra-putrinya pada hari pertama sekolah. Seperti yang dilakukan Susiana. PNS tersebut mengaku senang akan adanya toleransi keterlambatan tersebut. Ia pun bisa memantau putranya yang baru pertama sekolah di SMP Negeri 1 Banyuwangi.
“Senang banget kantor mengeluarkan dispensasi jam kerja untuk mengantar anak sekolah. Tadi saya nunggu selesai upacara sekolah lalu bertemu wali kelas untuk saling kenal dan titip anak saya serta untuk tahu aturan-aturan lainnya,” ujarnya kala ditemui di halaman SMP N 1 Banyuwangi, Senin (18/7).
Seperti diketahui, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah menginstruksikan kepada semua wali murid untuk mengantarkan anaknya ke sekolah pada hari masuk pertama sekolah. Semua pimpinan kantor baik di lingkup pemkab maupun instansi swasta di Banyuwangi diharap memberikan dispensasi kepada pegawainya untuk dapat memulai kerja sesudah mengantar anaknya ke sekolah pada hari tersebut. Hal itu terkait dengan himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tentang Hari Pertama Sekolah.
Menurut Anas imbauan dari Mendikbud tersebut merupakan langkah yang dinilainya sangat positif bagi dunia pendidikan. Hari pertama masuk sekolah dipandang sebagai momen penting bagi seorang siswa untuk menjalani masa sekolah selanjutnya.
Sementara itu, Sub direktorat program dan evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jendral Paud dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Meitina Ventini turut memantau proses pertama masuk sekolah di Banyuwangi. Dari sejumlah sekolah yang didatangi, Meitina menilai sekolah di Banyuwangi telah menerapkannya dengan baik.
“Saya lihat banyak orang tua yang datang langsung mengantarkan anaknya ke sekolah. Mereka juga terlihat antusias mencari informasi dan mengenal masyarakat sekolah,” tuturnya. “Semoga dengan ini, bisa menjadi awal yang baik bagi Banyuwangi untuk memproduksi anak-anak yang unggul,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Meitina menjelaskan, pihaknya melakukan pemantauan dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Setidaknya, ada 80 titik yang dipantau langsung oleh Kemendikbud di seluruh Indonesia. “Salah satunya ya di Banyuwangi ini,” ungkapnya.
Rizki Restiawan