Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Jember kenaikan harga garam di kabupaten Jember terjadi mulai minggu kedua bulan Juni.
Saat itu harga garam halus yang biasanya dijual dengan harga seribu rupiah perkemsan 250 gram, semakin lama semakin menunjukan kenaikan harga. Hingga pada awal Agustus ini harganya mencapai Rp 4 ribu hingga Rp 5. ribu perkemasan 250 gram.
Baca Juga. Guna Mengendalikan Inflasi Paska Lebaran, TPID Jember Lanjutkan Program Hingga Akhir Tahun
Kepala Distribusi Statistik, BPS Jember Candra Birawa saat ditemui radiobintangtenggara.com. Rabu, (02/08) mengatakan, jika pada bulan Agustus harga garam belum juga turun, bisa dipastikan garam kembali akan menjadi komoditas penyumbang inflasi di kabupaten Jember.
“Hal ini diakibatkan anomali cuaca yang terjadi hingga pasokan garam menipis,” katanya.
Ia menambahkan, kebijakan pemerintah melaui Kementrian Perdagangan yang sudah melakukan impor garam dari Australia sebanyak 75.000 ton, diharapkan mampu menekan lonjakan harga garam.
Candra optimis, jika 75.000 ton garam impor tersebut sampai di kabupaten Jember, maka harga dipasaran bisa terkendali. Hal tersebut akan berimbas pada stabilitas harga garam.
“Sehingga garam tak menjadi penyumbang inflasi kembali,” ujarnya.
SUPIANIK